Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji memastikan kebutuhan pokok yang di jual di pasar di Kalimantan Barat dipastikan aman tersedia, menjelang perayaan Idul Adha tahun ini.

"Menjelang Idul Adha persediaan kebutuhan di pasar cukup, fluktuasi harga tidak begitu dinamis, sehingga inflasi bulan Juni prediksi saya lebih rendah dari bulan Mei. Yang merayakan Idul Adha ini hanya satu atau dua Kabupaten saja seperti Sambas yang merayakannya lebih dari Idul Fitri, tapi kalau Pontianak dan daerah lain seperti hari biasa saja seperti Shalat Id, tidak ada kunjungan ke rumah-rumah," kata Sutarmidji di Pontianak, Selasa.

Untuk mencegah inflasi di Kalbar, Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM) yang dipusatkan di Halaman Kantor Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Kalbar.

Gerakan serentak secara nasional itu, dilakukan dalam rangka menjelang Idul Adha 1444 Hijriah. Kegiatan ini serentak dilakukan secara Nasional dan upaya melakukan stabilisasi pasokan harga pangan setiap hari yang sekaligus merupakan bentuk pengendalian Inflasi di Provinsi Kalbar.

"Gerakan Pangan Murah ini juga diselenggarakan oleh Badan Pangan Nasional (Bapanas) meluncurkan program Gerakan Pangan Murah (GPM) serentak di 342 titik di 301 Kabupaten/ Kota seluruh Indonesia," tuturnya.

Pada Gerakan Pangan Murah, disini Pemprov Kalbar sudah menyiapkan 6 ton beras, 2 ton gula pasir, 800 liter minyak goreng, 50 Kg bawang putih, 50 Kg bawang merah dan 300 Kg telur ayam ras serta aneka pangan olahan produk UMKM dan aneka pangan hasil pekarangan.

Sutarmidji juga mengatakan bahwa angka Inflasi Provinsi Kalbar saat ini masih dapat terkendalikan.

“Inflasi kita years to date (tahun Kalender-red) sampai bulan Mei mencapai 1,2 persen, mudah-mudahan Inflasi bulan Juni ini di bawah 0,2 persen. Mudah-mudahan Deflasi, supaya kita bisa menjaga Inflasi itu bisa di bawah 3 persen tahun 2023 ini, kita terus berupaya di bawah 3 persen," katanya.

Lanjutnya, untuk penyumbang terbesar Inflasi di Provinsi Kalbar masih dipengaruhi oleh Transportasi sekitar 1,85 persen diikuti makanan, minuman dan tembakau sekitar 0,82 persen.

"Penyumbang utama Inflasi bulan Mei 2023 ini adalah bawang putih, sawi hijau dan ketimun, itu gabungan dari 3 kota seperti kota Pontianak, Singkawang dan Kubu Raya," kata dia.

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023