Tekanan angin pada ban sesuai dengan aturan yang diberikan oleh pabrikan, tidak kurang dan juga tidak berlebihan, karena tekanan angin yang tidak sesuai dapat berdampak buruk pada ban itu sendiri dan pada sisi keselamatan pengendaranya.

Laman resmi Suzuki pada Senin, memberikan gambaran beberapa dampak yang tidak baik ketika para pemilik kendaraan tidak memperhatikan tekanan angin pada bannya. Dalam kasus ini adalah kendaraan roda dua.

Salah satu akibat yang disebabkan dari tekanan angin ban motor tidak sesuai, yaitu ban menjadi lebih cepat aus. Artinya, dengan ukuran tekanan angin yang tidak sesuai, hal ini berdampak pada bagian-bagian ban yang membuat umur pakai ban jadi semakin berkurang.

Tekanan yang tidak sesuai baik terlalu rendah dan terlalu tinggi juga akan memberikan dampak yang kurang baik, seperti berkurangnya daya cengkeram. Hal ini juga berpengaruh pada penarikan (traksi) dan stabilitas (keseimbangan) dari sepeda motor ketika digunakan.

Baca juga: Michelin perkenalkan ban "Michelin Agilis 3"

Yang paling umum adalah, ketika para pengendara tidak memperhatikan tekanan angin maka konsumsi bahan bakar akan semakin terasa lebih boros. Pasalnya dengan tekanan yang tidak sesuai ukurannya, hal ini bisa menyebabkan terjadinya gesekan yang lebih kuat dari ban ke jalan yang kemudian mempengaruhi penggunaan bahan bakar yang jadi semakin boros.

Selain itu, yang paling penting yakni sisi keselamatan. Apabila tekanan angin pada ban motor terlalu kencang atau terlalu kempes hal ini bisa mengakibatkan risiko kecelakaan menjadi meningkat.

Hal ini bisa terjadi karena apabila tekanan ban tidak sesuai, kontrol dan keseimbangan pada sepeda motor berisiko mengalami gangguan.

Untuk mencegah itu semua, para pemilik kendaraan disarankan untuk lebih perduli dengan kondisi ban, baik dari segi kualitas dan juga tekanan angin yang ada ada saat itu.

Untuk mengukur dan memeriksa tekanan angin ban motor, ada alat yang bisa digunakan. Alat tersebut ialah tyre pressure gauge yang memang fungsinya digunakan untuk mengetahui ukuran tekanan angin di dalam ban motor.

Dengan menggunakan alat ini, nantinya Anda jadi bisa mengetahui apakah ban motor perlu ditambah tekanan anginnya atau malah harus dikurangi.

Ada tiga jenis tyre pressure gauge, yaitu tipe mekanik, tipe analog, dan tipe digital. Perbedaan dari ketiganya hanyalah dari hasil tekanan udara yang ditunjukkan oleh alat tersebut.

Baca juga: Cara mudah periksa kondisi ban mobil
 

Pada masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) transisi, masyarakat dapat kembali beraktivitas menggunakan kendaraan pribadi.

Sebelum Anda menjalankan mobil, sebaiknya periksa komponen terluar kendaraan yakni ban. PT Hankook Tire Sales Indonesia mengingatkan kepada masyarakat untuk check-up kondisi ban sebelum berkendara, apalagi pada mobil yang lama terparkir selama PSBB.

President Hankook Tire Sales Indonesia, Yoonsoo Shin mengatakan terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan saat mengecek ban mobil yang sudah lama tidak digunakan, dimulai dari tampak permukaan ban. Jika terdapat kotoran seperti kerikil, cukup cuci ban dengan menyikatnya.

"Jika terdapat garis-garis halus atau retakan pada permukaan atau dinding ban, maka ban harus segera diganti," kata Yoonsoo Shin dalam keterangan resminya di Jakarta, Jumat.

"Pada umumnya, retakan yang terdapat pada permukaan ban menandakan usia ban dan tekanan angin pada ban, jadi ketika karet ban semakin getas, maka ban sebaiknya harus segera diganti," tambah dia. 

Yoonsoo Shin menambahkan opsi alternatif seperti penggunaan cairan silikon atau penghitam ban untuk retakan halus seperti rambut ataupun opsi vulkanisasi pada retakan di dinding bagian samping ban tidak menjadi solusi untuk pemakaian jangka panjang.Baca selengkapnya: Cara mudah periksa kondisi ban mobil



 

Pewarta: Chairul Rohman

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023