Helikopter milik Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melakukan pendaratan di area terbuka lahan gambut Kelurahan Mendawai Seberang, Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, karena cuaca buruk.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari dalam keterangannya di Jakarta, Kamis, mengatakan helikopter dengan nomor registrasi EX-08042 itu akan digunakan untuk pelaksanaan water bombing sebagai upaya penanganan bencana kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah Kalimantan Selatan.

“Insiden tersebut bermula saat pilot merasakan adanya gangguan vibration atau getaran ketika melakukan penerbangan dari Palembang menuju Pangkalan Bun. Pilot kemudian memutuskan landing di any open area (AOA) atau area terbuka guna dilakukan pengecekan oleh engineer yang turut serta dalam penerbangan tersebut,” ujar Abdul.

Abdul mengatakan pendaratan di area terbuka (landing AOA) pada Rabu (26/7) merupakan keputusan pilot jika helikopter terhalang oleh cuaca buruk atau terdapat gangguan, sehingga harus dilakukan pengecekan dan perbaikan di tempat sebelum melanjutkan penerbangan kembali ke tujuan.

Usai dilakukan pengecekan lebih lanjut, Helikopter tipe Mi8 MTV1 itu dipastikan tidak mengalami kerusakan. Pilot serta kru juga dipastikan dalam kondisi selamat setelah helikopter mendarat dengan sempurna.

“Namun, karena bidang landasan tidak kuat menahan beban helikopter, terlihat roda bagian depan amblas. Saat ini helikopter masih menunggu tambahan bahan bakar untuk melakukan ground run (engine running) dan melanjutkan penerbangan ke Lanud Pangkalan Bun,” kata dia.

Selain water bombing, BNPB juga menerjunkan helikopter lain untuk patroli. Bencana karhutla di wilayah Kalimantan Selatan mencapai 1.552 titik, menurut data yang dihimpun sejak 24 Juni hingga 24 Juli 2023.
 

Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat (Dispenad) menyatakan proses evakuasi bangkai helikopter yang terjatuh di Desa Patengan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Minggu, masih berlangsung hingga malam.
 
Kadispenad Brigjen TNI Hamim Tohari saat dikonfirmasi di Bandung, Ahad malam mengatakan helikopter berjenis Bell 412 milik TNI AD itu mengalami kecelakaan saat digunakan mendukung latihan pra tugas Batalyon Infanteri 300/BJW pada sekitar pukul 13.00 WIB.
 
"Masih dalam proses," katanya.
 
Pada pukul 20.00 hingga pukul 21.00 WIB, tampak ada sejumlah mobil dinas TNI hingga mobil pemadam kebakaran yang lalu lalang menuju ke lokasi jatuhnya helikopter.
 
Guna mengamankan proses evakuasi, pihaknya juga membatasi mobilitas warga ke titik lokasi. Menurutnya pembatasan itu juga dilakukan guna memastikan keselamatan warga sekitar.Baca selengkapnya: Evakuasi helikopter jatuh di Bandung masih berlangsung hingga malam
 

Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023