Pimpinan Kontingen Gerakan Pramuka Mayjen TNI Mar (Purn) Yuniar Ludfi mengatakan Kontingen Pramuka Indonesia yang mengikuti perhelatan Jambore Dunia ke-25 di Korea Selatan saat ini semuanya dalam keadaan aman.
"Kondisi peserta Indonesia semua dalam keadaan aman dan tetap bersemangat," ujarnya dalam penyataan yang diterima di Jakarta, Selasa.
Baca juga: Indonesia diharapkan bisa jadi tuan rumah Jambore Pramuka Dunia
Wakil Bupati Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, Wahyudi Hidayat mengatakan kegiatan Pramuka merupakan kegiatan positif sebagai benteng dalam mendidik mental Pancasila generasi muda dan menjaga NKRI.
"Saya minta kegiatan Pramuka itu rutin dilaksanakan untuk mencetak generasi muda yang kreatif dan inovatif dalam bingkai NKRI," kata Wahyudi Hidayat usai meresmikan Bumi Perkemahan Kirin Preya Desa Ujung Said Kecamatan Jongkong Kapuas Hulu, Jumat.
Disampaikan Wahyudi, dengan adanya lokasi Bumi perkemahan di Desa Ujung Said Kecamatan Jongkong dapat menjadi tempat bermanfaat untuk mendidik generasi muda karena pramuka ini adalah benteng mendidik mental Pancasila menjaga NKRI serta menanamkan jiwa patriotisme kepada generasi penerus bangsa.
Menurutnya, kegiatan Pramuka mesti secara rutin dilaksanakan, hal itu juga dapat menjadikan benteng agar generasi muda tidak terjerumus ke dalam kegiatan negatif seperti pergaulan bebas serta penyalahgunaan narkotika di tengah perkembangan teknologi informasi saat ini.
"Jika generasi muda kita sudah memiliki mental Pancasila, maka mereka dapat menjadi benteng dalam mempertahankan Pancasila sebagai ideologi negara dan terhadap dari paham-paham radikalisme," kata Wahyudi yang juga Ketua Kwarcab Pramuka Kapuas Hulu.Baca berita selengkapnya: Kegiatan Pramuka didik mental Pancasila generasi muda
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023
"Kondisi peserta Indonesia semua dalam keadaan aman dan tetap bersemangat," ujarnya dalam penyataan yang diterima di Jakarta, Selasa.
Yuniar menuturkan Kontingen Pramuka Indonesia masih tampil dalam pertunjukan kesenian di panggung utama jambore pada Senin malam (7/8). Mereka tampil bersama 15 negara lain yang lolos seleksi untuk tampil di panggung utama jambore dunia tersebut.
Kontingen Indonesia pada Selasa pindah ke asrama Universitas Wonkwang untuk menghindari amukan angin topan Khanun yang diperkirakan melanda area bumi perkemahan Sae Man-Geum pada 9 dan 10 Agustus 2023.
Baca juga: Indonesia diharapkan bisa jadi tuan rumah Jambore Pramuka Dunia
Asrama Universitas Wonkwang ke bumi perkemahan memerlukan waktu tempuh selama 1 jam 45 menit.
Seluruh proses pemindahan diatur oleh Pemerintah Korea Selatan untuk memindahkan 39 ribu peserta dari 155 negara ke tempat yang lebih aman di Seoul dan sekitarnya.
Proses pemindahan dilakukan dengan mengerahkan sekitar 1.000 bus yang mulai pukul 08.00, dan diperkirakan selesai dalam waktu 14 jam.
Yuniar mengatakan pihaknya mengarahkan para pembina pasukan agar 1.569 peserta Indonesia bisa dipindahkan sesuai jadwal masing-masing.
Setelah dipindahkan, para peserta masih akan mengikuti beberapa acara jambore dan mendapat konsumsi sebagaimana dijadwalkan.
Penutupan jambore menampilkan beberapa grup K-Pop pada stadion Sangam World Cup di Seoul, Korea Selatan, pada 11 Agustus 2023 malam.
"Pemulangan kontingen Indonesia ke Tanah Air tetap sesuai rencana pada 12,13, dan 14 Agustus 2023 sesuai jadwal penerbangan masing-masing," pungkas Yuniar.
Wakil Bupati Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, Wahyudi Hidayat mengatakan kegiatan Pramuka merupakan kegiatan positif sebagai benteng dalam mendidik mental Pancasila generasi muda dan menjaga NKRI.
"Saya minta kegiatan Pramuka itu rutin dilaksanakan untuk mencetak generasi muda yang kreatif dan inovatif dalam bingkai NKRI," kata Wahyudi Hidayat usai meresmikan Bumi Perkemahan Kirin Preya Desa Ujung Said Kecamatan Jongkong Kapuas Hulu, Jumat.
Disampaikan Wahyudi, dengan adanya lokasi Bumi perkemahan di Desa Ujung Said Kecamatan Jongkong dapat menjadi tempat bermanfaat untuk mendidik generasi muda karena pramuka ini adalah benteng mendidik mental Pancasila menjaga NKRI serta menanamkan jiwa patriotisme kepada generasi penerus bangsa.
Menurutnya, kegiatan Pramuka mesti secara rutin dilaksanakan, hal itu juga dapat menjadikan benteng agar generasi muda tidak terjerumus ke dalam kegiatan negatif seperti pergaulan bebas serta penyalahgunaan narkotika di tengah perkembangan teknologi informasi saat ini.
"Jika generasi muda kita sudah memiliki mental Pancasila, maka mereka dapat menjadi benteng dalam mempertahankan Pancasila sebagai ideologi negara dan terhadap dari paham-paham radikalisme," kata Wahyudi yang juga Ketua Kwarcab Pramuka Kapuas Hulu.Baca berita selengkapnya: Kegiatan Pramuka didik mental Pancasila generasi muda
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023