PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Sanggau, Kalimantan Barat melalui program Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL) menyambungkan listrik ke rumah masyarakat kurang mampu di Desa Merangau sambut HUT Ke-78 RI.
"Pemerintah melalui PT PLN memberikan program berupa BPBL kepada masyarakat pra-sejahtera di seluruh Indonesia. Program BPBL ini menyasar keluarga pra-sejahtera yang tidak memiliki biaya untuk mengajukan permohonan pasang baru listrik," ujar Manager PLN UP3 Sanggau Ramli Malawat saat dihubungi di Sanggau, Selasa.
Ia mengatakan bahwa program BPBL ini merupakan wujud kepedulian pemerintah dan PLN kepada masyarakat pra-sejahtera yang sangat menginginkan listrik di rumahnya.
Diakuinya, bahwa listrik merupakan kebutuhan utama masyarakat agar dapat beraktivitas dengan mudah dan nyaman. Menurutnya, jika dimanfaatkan secara benar, keberadaan listrik juga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi keluarga melalui berbagai usaha kecil dan menengah yang dapat dilakukan di rumah.
“Dengan adanya program bantuan listrik gratis ini diharapkan masyarakat kurang mampu dapat meningkatkan aktivitas di rumah serta menumbuhkan potensi usaha guna meningkatkan pendapatan keluarga,” kata dia.
Sebelumnya, General Manager PLN Unit Induk Distribusi Kalbar Wahyu Jatmiko menyebutkan ada sebanyak 9.500 rumah tangga miskin di Kalimantan Barat jadi sasaran program BPBL PLN.
"Penghasilan sebagai buruh lepas di perkebunan sawit hanya bisa menutupi kebutuhan hidup sehari-hari saja, rasanya tidak mungkin memiliki listrik di rumah sendiri," ungkap Sumarno.
Sebagai penerima manfaat program BPBL, Ia mengaku bagaikan mimpi yang jadi kenyataan.
"Keinginan untuk memiliki listrik di rumah sendiri merupakan impian kami sejak lama. Terimakasih PLN, berkat bantuan ini rumah kami jadi terang-benderang, aktivitas yang kami lakukan di rumah semakin nyaman,” kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023
"Pemerintah melalui PT PLN memberikan program berupa BPBL kepada masyarakat pra-sejahtera di seluruh Indonesia. Program BPBL ini menyasar keluarga pra-sejahtera yang tidak memiliki biaya untuk mengajukan permohonan pasang baru listrik," ujar Manager PLN UP3 Sanggau Ramli Malawat saat dihubungi di Sanggau, Selasa.
Ia mengatakan bahwa program BPBL ini merupakan wujud kepedulian pemerintah dan PLN kepada masyarakat pra-sejahtera yang sangat menginginkan listrik di rumahnya.
Diakuinya, bahwa listrik merupakan kebutuhan utama masyarakat agar dapat beraktivitas dengan mudah dan nyaman. Menurutnya, jika dimanfaatkan secara benar, keberadaan listrik juga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi keluarga melalui berbagai usaha kecil dan menengah yang dapat dilakukan di rumah.
“Dengan adanya program bantuan listrik gratis ini diharapkan masyarakat kurang mampu dapat meningkatkan aktivitas di rumah serta menumbuhkan potensi usaha guna meningkatkan pendapatan keluarga,” kata dia.
Sebelumnya, General Manager PLN Unit Induk Distribusi Kalbar Wahyu Jatmiko menyebutkan ada sebanyak 9.500 rumah tangga miskin di Kalimantan Barat jadi sasaran program BPBL PLN.
"Tahun ini sebanyak 9.500 rumah tangga miskin di Kalbar jadi sasaran program BPBL. Program dari pemerintah ini untuk membantu mewujudkan impian masyarakat miskin untuk memiliki listrik di rumah sendiri," kata dia.
Sumarno (57), warga Desa Meranggau, salah satu penerima manfaat program BPBL mengungkapkan rasa syukur dengan adanya bantuan listrik gratis ini. Pria yang sehari-harinya berprofesi sebagai buruh lepas di kebun sawit ini mengaku tidak memiliki kemampuan untuk membayar biaya pasang baru listrik di rumahnya yang sangat sederhana."Penghasilan sebagai buruh lepas di perkebunan sawit hanya bisa menutupi kebutuhan hidup sehari-hari saja, rasanya tidak mungkin memiliki listrik di rumah sendiri," ungkap Sumarno.
Sebagai penerima manfaat program BPBL, Ia mengaku bagaikan mimpi yang jadi kenyataan.
"Keinginan untuk memiliki listrik di rumah sendiri merupakan impian kami sejak lama. Terimakasih PLN, berkat bantuan ini rumah kami jadi terang-benderang, aktivitas yang kami lakukan di rumah semakin nyaman,” kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023