Petugas Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kalimantan Barat membantu petani untuk peduli dan memahami tentang cuaca dan iklim melalui pembentukan Sekolah Lapang Iklim (SLI) yang bertujuan menjaga produktivitas hasil pertanian di daerah ini.

"Sekolah lapang iklim ini membantu petani untuk mengerti tentang  cuaca dan iklim sehingga petani dapat mencegah kerugian yang diakibatkan oleh iklim dan cuaca, dengan demikian produktivitas tetap terjaga," kata Kepala Stasiun Klimatologi BMKG Kalbar, Luhur Tri Uji Prayitno saat menutup SLI di Kabupaten Mempawah, Selasa.

Ia menjelaskan program SLI di Kalbar dilaksanakan di dua kabupaten yakni Sintang dan Mempawah.

"Pelaksanaan SLI menyesuaikan pola tanam di daerah terkait. Untuk di Sintang sudah dilaksanakan dan di Kabupaten Mempawah hari ini penunjukan sekaligus panen raya," katanya.

Ia berharap peserta SLI bisa menerapkan informasi dan ilmu yang telah diberikan saat sosialisasi maupun praktek di lapangan. 

"Kami meminta juga agar peserta SLI tersebut juga bisa berbagai informasi kepada petani lainnya yang tidak ikut. Sampaikan ini agar semua petani paham akan iklim dan cuaca sehingga dalam budidaya dan hasilnya tinggi, " kata dia. 

Terkait produktivitas padi dari hasil SLI di tengah fenomena El Nino yang dipanen di Mempawah tepatnya di Kecamatan Segedong mencapai 4,8 ton per hektare. 

"Hasil ubinan yang dilakukan BPS dari kegiatan SLI ini 4,8 ton per hektare. Hasil ini di atas produktivitas padi Kalbar yang berada di kisaran 3 ton per hektare, " katanya. 

Dalam panen raya dan penutupan SLI di Mempawah hadir Asisten 2 Bidang Ekonomi Pembangunan dan Kesra Pemda Mempawah  dan Koordinator Bidang Informasi Iklim Terapan BMKG, Marjuki M, BPS, Koramil, Polsek, Camat, Kades, Poktan dan petani. 

Pewarta: Dedi

Editor : Helti Marini S


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023