Pemerintah Kota Banjarbaru Provinsi Kalimantan Selatan mengajak generasi milenial menerapkan pola makan Bergizi, Beragam, Seimbang dan Aman (B2SA) cegah stunting sekaligus menjaga kesehatan.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Banjarbaru Abu Yajid Bustami di Banjarbaru, Kamis mengatakan pihaknya sudah mensosialisasikan diversifikasi konsumsi pangan pada generasi milenial.

"Sosialisasi diversifikasi konsumsi pangan terhadap generasi milenial sudah dilakukan bidang ketahanan pangan di SMA Negeri 1 Banjarbaru, Selasa (19/09) yang diikuti puluhan siswa," ujar Abu Yajid.

Kepala Bidang Ketahanan Pangan DKP3 Banjarbaru Wiwien Robiaty mengungkapkan, saat sosialisasi mengajak kepada para siswa, agar menerapkan pola makan B2SA saat konsumsi pangan sehari-hari.

Ditekankan Wiwien, penerapan pola makan B2SA yang dilakukan sejak dini bisa menjadi investasi dalam mencegah gagal tumbuh kembang bagi anak (stunting) dan menjaga kesehatan tubuh.

"Menerapkan pola makan B2SA penting bagi tumbuh kembang anak dan menjaga kesehatan sehingga makanan yang dikonsumsi sudah memenuhi standar kecukupan gizi dan aman," ucapnya.

Wiwien menjelaskan B2SA berbeda dengan 4 sehat 5 sempurna, yang menekankan pada konsumsi nasi, lauk pauk, sayur, buah dan meminum susu sebagai bahan pangan yang menyempurnakan.

"Konsep B2SA dimaknai sebagai susunan makanan sehari-hari yang mengandung zat-zat gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh sehingga bisa tetap sehat dan aman," ungkapnya.

Kepala SMA Negeri 1 Banjarbaru, Finna Rahmiati berterima kasih atas sosialisasi yang disampaikan DKP3 dan sudah mengarahkan siswa agar menerapkan pola makan itu dalam kehidupannya sehari-hari.

"Kami sudah meminta para siswa untuk menerapkan pola makan B2SA sesuai yang disarankan DKP3 dan berharap seluruh siswa menjalankan sehingga bisa mencegah stunting dan selalu sehat," ujarnya.

Sementara itu, saat sosialisasi juga dibagikan buah-buahan kepada para siswa guna mendukung penerapan pola makan B2SA di sekolah agar generasi milenial Banjarbaru bebas dari stunting dan sehat.
Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo menekankan bahwa penganggaran untuk percepatan penurunan stunting di daerah harus transparan dan jelas.
 
Pernyataan ini disampaikan Hasto saat menghadiri acara Konsolidasi perencanaan program dan anggaran (Koren) II program pembangunan keluarga, kependudukan dan keluarga berencana (bangga kencana) dan percepatan penurunan stunting 2024 di Semarang, Jawa Tengah, Senin malam (19/9).
 
"Khusus dari pusat, kita mendorong daerah melalui informasi yang transparan dan jelas. Kita tahu bahwa tidak semua daerah mendapatkan dana alokasi anggaran (DAK), sehingga kita selalu sampaikan kepada kepala daerah dan jajarannya untuk memberikan suplemen atau komplemen dalam penganggarannya di daerah itu untuk percepatan penurunan stunting," kata Hasto.Baca berita selengkapnya: Penganggaran stunting di daerah harus transparan dan jelas



 

Pewarta: Imam Hanafi

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023