Pontianak (ANTARA) - Peringatan puncak perayaan Hari Keluarga Nasional ke XXVI Tahun 2019 dipusatkan di Banjar Baru, Kalimantan Selatan. Acara rutin tahunan tersebut seperti biasa menghadirkan ribuan orang dari seluruh Indonesia. Termasuklah Provinsi Kalimantan Barat. Ada beragam kegiatan di Hari Keluarga Nasional yang melibatkan daerah termasuk potensi dari daerah masing-masing untuk ditampilkan.
Dari Provinsi Kalimantan Barat, Kantor Perwakilan BKKBN ikut mengirimkan utusan ke Banjar Baru. Selain menggunakan jalur udara, opsi lainnya adalah melalui Jalan TransKalimantan. Tim darat disebut sebagai Tim Roadshow BKKBN Kalbar. Mereka akan melintasi jalan TransKalimantan dari Kalbar hingga Kalsel dengan jarak tempuh pergi pulang 2.490 kilometer.
Sabtu (29/6) sekitar pukul 09.30 WIB, dengan berbekal semangat dan kekompakan Tim Roadshow Perwakilan BKKBN Kalbar, bersiap melakukan perjalanan panjang tersebut. Misi mereka untuk mengikuti berbagai kegiatan peringatan puncak Harganas ke XXVI tingkat nasional tahun 2019.
Baca juga: Di Harganas, Kalbar tampilkan miniatur Tugu Khatulistiwa
Doa dan pelepasan langsung dilakukan secara resmi oleh Kepala Perwakilan (Kaper) BKKBN Kalbar, Kusmana dari halaman Kantor BKKBN Kalbar. Rombongan dipimpin oleh Kepala Bidang (Kabid) Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi (KB/KR) BKKBN Kalbar, Hadirin dan Kabid KSPK Aulia Arfiansyah Arief dengan menggunakan enam unit kendaraan, mulai menapaki jalan menuju jalan Trans Kalimantan.
Sebelum berangkat, ada pesan khusus dari Kusmana ke 25 orang yang tergabung dalam rombongan.
"Jaga keselamatan, kesehatan, kekompakan dan perhatikan benar-benar stamina khususnya untuk para pengemudi. Kalau capek dan mengantuk jangan paksakan diri karena ini perjalanan jauh, perginya selamat dan pulangnya juga seluruh tim harus selamat kembali ke keluarganya masing-masing," kata Kusmana.
Dilepas sekitar pukul 10.00 WIB, didukung cuaca cerah, rombongan tiba di Kecamatan Tayan Hilir, Kabupaten Sanggau, Kalbar, setelah menempuh perjalanan sekitar 2 jam 30 menit. Saat perjalanan di beberapa titik sempat di abadikan tim dokumentasi BKKBN Kalbar, sebelum melanjutkan perjalanan. Sebagai umat Muslim, tim menyempatkan diri melakukan sholat Dzuhur di Masjid Al Hidayah di Tayan Hilir. Kemudian usai sholat Dzuhur perjalan kembali dilanjutkan menuju perbatasan Kalbar-Kalteng.
Keindahan alam Kalimantan yang terbentang di sepanjang jalan yang dilalui, seolah-olah turut menyapa. Selain keindahan alam budaya kearifan lokal seperti bentuk rumah adat dan lain sebagainya, sangat menarik untuk dapat dilihat melalui kaca mobil kami yang terus meluncur menuju ke Banjarbaru Kalsel.
Ini merupakan pengalaman pertama kali bagi penulis melalui jalan darat menuju Kalsel. Tiba di gerbang perbatasan Kalbar-Kalteng tepatnya di wilayah Hulu Jojabo wilayah Kabupaten Lamandau sekitar pukul 18.35 WIB kami istirahat sambil mengisi "kampung tengah".
"Ayo kita berfoto di gerbang," terdengar suara beberapa kawan usai makan sebelum kami melanjutkan perjalanan. Puas berfoto, kami pun melanjutkan perjalanan mulai memasuki wilayah Kalimantan Tengah. Setelah kurang lebih empat jam perjalanan kami beristirahat di Lamandau pada pukul 22.40 WIB.
Karena penginapan yang lain penuh, rombongan kami akhirnya terpaksa menginap di dua penginapan. Sementara penulis dan sebagian teman-teman menginap di Losmen Samaliba. "Malam ini kita menginap di Lamandau dan besok pagi kita lajnutkan perjalanan," kata Hadirin, ketua tim.
Menikmati Kalteng
Paginya, Minggu (30/6) sekitar pukul 08.30 WIB usai sarapan dan mengisi BBM mobil-mobil, dengan semangat yang tinggi rombongan kembali melanjutkan perjalanan. Sekitar pukul 14.07 WIB rombongan memasuki Kota Sampit Kalteng. "Cari masjid terdekat kita singgah sholat dulu setelah itu kita cari rumah makan," terdengar suara komando lewat HT (Handy Talkie) yang memang dibawa setiap mobil tim Roadshow BKKBN Kalbar.
Bak turis, rombongan juga menyempatkan diri berfoto dan berswafoto di tempat-tempat persinggahan. "Disini bagus penataan kotanya, jalannya lebar dan taman-taman di halaman masjid yang berdiri besar dan megah serta tugu-tugu yang ada disini dibuat megah, besar dan bernuansa kebudayaan setempat yang sangat cantik dan sayang dilewatkan untuk berfoto," kata Heni, salah satu dari tiga wanita yang ikut dalam tim ini.
Kembali, usai sholat, makan siang dan mengisi full tangki bahan bakar, rombongan kami melanjutkan perjalanan menuju Kalsel. Walau tampak mulai kelelahan namun hasil kesepakatan para pengemudi, perjalanan tetap dilanjutkan tanpa menginap lagi untuk terus hingga ke Kota Banjarbaru Kalsel.
Menjelang Magrib sekitar pukul 17.00 WIB rombongan kami memasuki Kabupaten Katingan, masih di Kalteng. Rombongan berhenti sejenak untuk menunaikan sholat Magrib berjamaah. Kemudian usai sholat, perjalanan dilanjutkan dan tiba di Kota Palangkaraya sekitar pukul 19.15 WIB. Kami berhenti untuk istirahat makan dan usai makan perjalanan dilanjutkan menuju Kota Banjarbaru malam itu juga.
Pekatnya malam tak mengurangi semangat seluruh tim untuk segera sampai di Kota Banjarbaru. Walau dalam keadaan lelah dan penat kami pun terbayar dengan indahnya gemerlap lampu-lampu di setiap taman tugu yang ada di beberapa titik antara Kalteng hingga memasuki wilayah Kalsel. "Wajar saja Kalteng di gadang-gadang menjadi ibukota negara RI, penataan tata ruang kotanya bagus," kata M Syarif, kawan satu mobil dengan penulis.
"Nanti sebelum masuk ke Kalsel kita akan melewati jembatan yang panjangnya sekitar 5.000 meter lebih," kata Sagi, salah seorang driver. Setelah hampir enam jam perjalanan, Senin (1/7) sekitar pukul 02.00 WIB atau pukul 03.00 WITA di Kalsel, kami tiba di penginapan yang telah di siapkan di Kota Banjarbaru.
Penulis sekamar dengan Arief, salah satu driver tim Roadshow BKKBN Kalbar. "Lumayan bang, capek, ngantuk tapi tetap happy kita sampai dengan selamat," ujar Arief sesampainya di kamar. Usai mandi, kami segera tidur, karena besoknya sebagian besar tim harus menyiapkan berbagai persiapan dalam mengikuti rangkaian kegiatan puncak Harganas tingkat nasional 2019 di Kota Banjarbaru selama lima hari dari tanggal 3-7 Juli 2019.
Kembali ke Kalbar
Tak seperti saat pergi, perjalanan pulang tim Roadshow BKKBN Kalbar terpaksa harus menerobos jalan perkebunan sawit yang berlumpur dan licin.
Usai mengikuti seluruh rangkaian kegiatan Harganas ke XXVI, tim kembali dilepas pulang secara langsung oleh Kusmana setelah sebelumnya tim menyiapkan segala keperluan untuk berangkat pulang dari Banjarbaru (Kalsel)- Pontianak (Kalbar).
Sama seperti keberangkatan dari Pontianak ke Banjarbaru, kali ini sebelum berangkat pulang, Kusmana berpesan kepada semua anggota tim agar tetap menjaga kekompakan, keselamatan dan tetap bersemangat selama di perjalanan hingga tiba di kantor BKKBN di Pontianak, Kalbar.
Siang itu, Sabtu (6/7) sekitar pukul 14.15 WIB atau 15.15 WITA diiringi doa yang dipimpin langsung oleh Kusmana, rombongan berangkat pulang menuju Pontianak. Usai bersalam-salaman, bendera start diangkat pak Kaper menandakan kepulangan rombongan.
Baca juga: Kusmana ingatkan filosofi kembali ke meja makan bangun keluarga
"Seperti tema Harganas tahun ini, kembali ke keluarga kembali ke meja makan, saya doakan selamat sampai ke rumah masing-masing," kata Kusmana yang biasa di sapa Ayah Uung ini.
"Selamat sampai ke tujuan, jaga terus kekompakan, tetap semangat, ingatkan para supir kalau capek dan mengantuk istirahat dan jangan lupa berhenti di masjid saat tiba waktu masuk sholat," pesannya lagi.
Lalu rombongan kembali ke arah pulang ke Pontianak. Didukung cuaca cerah dan cukup bersahabat, enam buah mobil melaju meninggalkan Kota Banjarbaru. Saat baru menempuh tiga jam 22 menit perjalanan atau sekitar pukul 18.00 WIB, salah satu mobil mengalami kerusakan lepas pada gardan hingga perjalanan terpaksa di tunda dan berhenti di daerah Pulang Pisau.
"Ini baut pengikat gardan copot, sehingga gardan lepas. Beruntung kerusakan tersebut dapat diatasi dengan cara mengikat gardan mobil tersebut agar tidak terseret," kata Tatang, di bantu beberapa teman lain yang tak segan masuk ke bawah mobil untuk mengikat gardan mobil tersebut.
Namun karena kurangnya peralatan dan untuk memastikan keamanan perjalanan, mobil tersebut dengan dibantu rekan BKKBN Kalteng, di bawa ke bengkel milik adik salah satu rekan di BKKBN Kalteng. Setelah perbaikan, rombongan melanjutkan perjalanan dan akhirnya sekitar pukul 23.42 WIB atau kurang lebih sembilan jam, rombongan tiba dan menginap di kota Palangkaraya.
Rombongan memutuskan menginap di hotel Global untuk beristirahat malam itu. Pagi, Minggu (7/7) sekitar pukul 08.00 WIB setelah sarapan di sepakati perjalanan akan dilanjutkan dan perkiraan menginap di Sandai, Kabupaten Ketapang.
Terjebak di perkebunan sawit
Disinilah awal mula keseruannya. Saat rombongan memasuki simpang tiga menuju Lamandau ada pemberitahuan bahwa perjalanan di rute biasa tidak bisa karena ada perbaikan jembatan pada rute jalan yang dilewati dan pukul 08.00 WIB atau esok pagi baru akan di buka.
Usai mengisi penuh tangki kendaraan dan kompromi bersama, Hadirin selaku ketua tim mengatakan perjalanan tetap dilanjutkan melalui jalan alternatif yaitu jalan milik perusahaan perkebunan sawit. Saat memasuki jalan perkebunan itu, rombongan dipandu oleh kendaraan lain yang tahu arah jalan singkat kembali ke Transkalimantan.
Namun baru beberapa kilometer, jalan yang dilalui semakin sempit. Penulis curiga bahwa rombongan salah jalan. Akhirnya rombongan berputar arah dan mengambil jalan lain. "Wah bahaya nih kita bisa bermalam di kebun sawit karena tersesat. Tahu kah tidak orang itu jalannya," kata Sagi dengan nada mulai kesal.
Hampir setengah jam masih melintasi jalan tanah berbatu perkebunan sawit, di tikungan terakhir yang hanya berjarak 400 meter ke jalan Trans Kalimantan, mobil pemandu jalan amblas. "Mobil yang di belakang tahan jangan maju dulu, di depan ada mobil yang amblas. Dan akan ditarik keluar dulu," terdengar suara dari HT. Setelah di tarik mobil penerangan BKKBN Kalbar, mobil warga tersebut berhasil keluar jalan yang licin, berlubang dan berlumpur.
Agar tidak terjebak dan terbenam, satu persatu mobil tim yang ada diarahkan menggunakan senter dan alat seadanya. Lima buah mobil berhasil melewati jalan rusak tersebut. Tinggal satu mobil yang justru amblas sehingga tim kembali berjibaku menarik dan mendorong agar bisa lolos melewati jalan rusak tersebut.
Setelah lebih dari dua jam akhirnya seluruh mobil dapat mencapai memasuki jalan Trans Kalimantan dan melanjutkan perjalanan kembali. "Alhamdulillah kita bisa kembali melanjutkan perjalanan," kata Aulia A Arief.
Tertahan di Lamandau
Karena faktor kelelahan dan malampun semakin larut, sekitar pukul 02.00 WIB rombongan kami sampai di Lamandau dan menginap semalam. "Rencana menginap ke Sandai dibatalkan, malam ini kita menginap di sini saja," terdengar komando Hadirin melalui HT.
Paginya, Senin (8/7) sekitar pukul 08.00 WIB perjalanan dilanjutkan menuju Kota Pontianak. Sampai di gerbang perbatasan Kalbar-Kalteng, rombongan berhenti untuk makan di rumah makan yang ada.
Karena kondisi badan, salah satu dari kami sempat mengalami mabuk dan muntah-muntah. Rombongan pun terpaksa harus berhenti sejenak di Kecamatan Toba Kabupaten Sanggau Kalbar. Usai mendapatkan perawatan dan minum obat anti mabuk, perjalanan kembali di lanjutkan. Sesampainya di simpang Tayan Hilir, rombongan berhenti untuk sholat dan makan malam.
Kemudian selang setengah jam, mobil mulai meninggalkan simpang Tayan menuju simpang Ampar dan terus melaju ke arah Kota Pontianak. Dengan tanpa halangan yang berarti, sekitar pukul 22.15 WIB, rombongan tiba di halaman Kantor Perwakilan BKKBN Kalbar. Tuntas sudah perjalanan ribuan kilometer.
"Alhamdulillah kami semua telah menjalankan tugas sebagai tim Roadshow jalan darat Kalbar-Banjarbaru. Mulai dari berangkat dua hari dua malam, pulangnya dua hari tiga malam sudah kami selesaikan. Semoga kita semua tetap sehat dan dapat berkumpul kembali setelah melakukan perjalanan panjang dengan keluarga kita masing-masing," ujar Hadirin sebelum membubarkan tim.