Kementerian Pendidikan, Kebudayaan dan Ristek (Kemendikbudristek) RI menyatakan penggunaan bahasa ibu sebagai pintu masuk untuk penguatan literasi.
Pengembang Ahli Pusat Kurikulum dan Pembelajaran Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi RI Taufiq Damarjati di Sentani, Sabtu, mengatakan bahasa ibu itu dasar dalam penerapan kurikulum literasi kelas awal.
“Penerapan kurikulum literasi kelas awal yang pertama kali kami tekankan bagaimana penggunaan bahasa ibu sebagai pintu masuk penguatan literasi,” katanya.
Menurut Taufiq, literasi awal seperti penguatan membaca, minat mereka untuk menulis dan memahami wacana-wacana yang ada di sekitar.
“Intinya mereka untuk menangkap ilmu pengetahuan yang bisa jadi baru, menurut mereka bisa lebih mudah,” ujarnya.
Dia menjelaskan dari pusat kurikulum dan pembelajaran tentu akan mengembangkan model sekolah berbasis adat di beberapa kabupaten/kota di Papua.
“Sekolah berbasis adat akan menjadi model penerapan keseluruhan di tanah Papua juga di daerah-daerah lain,” katanya.
Dia menambahkan sebetulnya permasalahan mengenai pelestarian bahasa ibu, ada budaya menjadi permasalahan sama terjadi di seluruh daerah di Indonesia.
“Karena sangat menggerus jati diri dan karakter Indonesia, sebagai bangsa yang berbudaya,” ujarnya.*
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kemendikbudristek: Bahasa ibu sebagai pintu masuk literasi kelas awal
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023
Pengembang Ahli Pusat Kurikulum dan Pembelajaran Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi RI Taufiq Damarjati di Sentani, Sabtu, mengatakan bahasa ibu itu dasar dalam penerapan kurikulum literasi kelas awal.
“Penerapan kurikulum literasi kelas awal yang pertama kali kami tekankan bagaimana penggunaan bahasa ibu sebagai pintu masuk penguatan literasi,” katanya.
Menurut Taufiq, literasi awal seperti penguatan membaca, minat mereka untuk menulis dan memahami wacana-wacana yang ada di sekitar.
“Intinya mereka untuk menangkap ilmu pengetahuan yang bisa jadi baru, menurut mereka bisa lebih mudah,” ujarnya.
Dia menjelaskan dari pusat kurikulum dan pembelajaran tentu akan mengembangkan model sekolah berbasis adat di beberapa kabupaten/kota di Papua.
“Sekolah berbasis adat akan menjadi model penerapan keseluruhan di tanah Papua juga di daerah-daerah lain,” katanya.
Dia menambahkan sebetulnya permasalahan mengenai pelestarian bahasa ibu, ada budaya menjadi permasalahan sama terjadi di seluruh daerah di Indonesia.
“Karena sangat menggerus jati diri dan karakter Indonesia, sebagai bangsa yang berbudaya,” ujarnya.*
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kemendikbudristek: Bahasa ibu sebagai pintu masuk literasi kelas awal
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023