Ratusan personel polisi diturunkan untuk mengamankan Aksi Solidaritas Untuk Palestina oleh tiga ormas keagamaan di depan Kedutaan Besar Amerika Serikat (Kedubes AS) di Jalan Medan Merdeka Selatan, Gambir, Jakarta Pusat.
Sekretaris Jenderal Komite Eksekutif Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) Hussein al-Sheikh mengungkapkan bahwa pihaknya telah meminta agar makanan dan obat-obatan segera dipasok untuk warganya di Jalur Gaza, namun Israel menolak.
"Kami mendesak lembaga kemanusiaan internasional dan komunitas internasional agar turut campur menghentikan segera agresi dan mengizinkan masuk bahan bantuan karena Jalur Gaza saat ini menghadapi bencana besar kemanusiaan," kata pejabat PLO di Twitter.
Hussein al-Sheikh juga meminta supaya jaringan listrik dan air kembali dipulihkan.
Kolonis Israel pada Selasa malam menembaki rumah-rumah warga Palestina di Kota Hebron, ungkap sumber setempat.
Sumber itu mengatakan kepada koresponden WAFA bahwa sekelompok pemukim penjajah dari permukiman ilegal Israel di Kiryat Arba menembaki rumah-rumah warga Palestina di kota Hebron.Baca juga: Permintaan pasokan makanan dan obat ke Gaza ditolak Israel
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023
"Sebanyak 451 personel polisi diturunkan, di antaranya dari Brimob Polda Metro Jaya, Samapta Polda Metro, Polsek Jakarta Pusat, serta ada Tim Negosiator dari Polisi Wanita (Polwan) Polda Metro," kata Kapospol Monas Timur Ipda Sucipto di Jalan Medan Merdeka Selatan, Rabu.
Sucipto mengatakan Tim Negosiator Polwan diturunkan untuk melayani para massa wanita yang mengikuti aksi. Sedangkan untuk penutupan jalan akan dilakukan secara situasional.
Aksi solidaritas tersebut dimulai pukul 13.00 WIB. Pada awalnya, mobil yang membawa massa dengan bertuliskan "Aksi Solidaritas untuk Palestina, Indonesia Stand with Palestine" berada di Jalan Medan Merdeka Selatan di bagian Monumen Nasional (Monas) arah Stasiun Gambir.
Namun, sekitar 15 menit kemudian, mobil tersebut berpindah ke depan gedung Kedubes AS dan diikuti oleh massa yang telah datang terlebih dahulu.
Beberapa orator mulai menyampaikan pendapat mereka terkait keinginan dan harapan agar Palestina bisa merdeka sekitar pukul 13.30.
Pada sekitar pukul 15.15 WIB, massa meminta agar delegasi mereka diizinkan untuk menemui perwakilan Kedubes AS.
Namun, perizinan tak berjalan mulus. Polisi pun mulai merapatkan penjagaan ketika massa berusaha memaksa masuk ke dalam Kedubes dan ketika massa membakar bendera Israel.
Tak lama kemudian, perwakilan Kedubes AS keluar dan menemui delegasi massa di depan pagar dengan kawat berduri di depan Kedubes AS.
Sementara itu, lalu lintas terpantau padat dari Jalan Medan Merdeka Timur menuju Jalan Medan Merdeka Selatan di depan Kedubes AS, namun kembali lancar setelah melewati kerumunan massa.
Ambulans dari ormas keagamaan yang mengikuti aksi dan kendaraan para peserta terpantau terparkir di sekitar Jalan Silang Monas Tenggara dan Jalan Medan Merdeka Selatan.
Sekretaris Jenderal Komite Eksekutif Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) Hussein al-Sheikh mengungkapkan bahwa pihaknya telah meminta agar makanan dan obat-obatan segera dipasok untuk warganya di Jalur Gaza, namun Israel menolak.
"Kami mendesak lembaga kemanusiaan internasional dan komunitas internasional agar turut campur menghentikan segera agresi dan mengizinkan masuk bahan bantuan karena Jalur Gaza saat ini menghadapi bencana besar kemanusiaan," kata pejabat PLO di Twitter.
Hussein al-Sheikh juga meminta supaya jaringan listrik dan air kembali dipulihkan.
Kolonis Israel pada Selasa malam menembaki rumah-rumah warga Palestina di Kota Hebron, ungkap sumber setempat.
Sumber itu mengatakan kepada koresponden WAFA bahwa sekelompok pemukim penjajah dari permukiman ilegal Israel di Kiryat Arba menembaki rumah-rumah warga Palestina di kota Hebron.Baca juga: Permintaan pasokan makanan dan obat ke Gaza ditolak Israel
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023