Provinsi Kalimantan Timur diprakirakan mengalami hujan kategori rendah antara 0-50 milimeter (mm) dengan peluang 90 persen pada dasarian II Oktober (11-20 Oktober), sehingga semua pihak diminta waspada terhadap dampaknya seperti jalan licin dan genangan air.
"Sedangkan untuk wilayah Kalimantan Timur (Kaltim) bagian barat diprakirakan terjadi hujan pada kategori menengah antara 50 - 150 mm dengan peluang berkisar 60 - 80 persen," ujar Kepala Stasiun Meteorologi Kelas III Aji Pangeran Tumenggung (APT) Pranoto BMKG Samarinda Riza Arian Noor di Samarinda, Kamis.
Sedangkan pada prakiraan deterministik curah hujan dasarian II Oktober 2023, secara umum wilayah Kaltim bagian timur diprakirakan terjadi curah hujan dengan intensitas rendah antara 10 - 50 mm.
Namun untuk wilayah Kaltim bagian barat diprakirakan terjadi hujan pada kategori menengah antara 50 - 150 mm. Untuk curah hujan tertinggi diprakirakan terjadi di Kabupaten Berau bagian barat dengan intensitas menengah antara 100 - 150 mm.
Pada prakiraan deterministik sifat hujan dasarian II Oktober 2023, lanjutnya, wilayah Kaltim diprakirakan didominasi dengan sifat hujan kategori bawah normal.
"Kecuali untuk Kabupaten Berau bagian barat, Kutai Timur bagian barat, sebagian kecil Kutai Kartanegara bagian utara, dan Kabupaten Mahakam Ulu bagian barat laut yang diprakirakan mengalami sifat hujan kategori normal," katanya.
Ia juga mengatakan, pada dasarian I Oktober, wilayah Kaltim umumnya mengalami curah hujan kategori rendah hingga tinggi berkisar 0 - 150 mm.
Curah hujan dengan intensitas di bawah 10 mm terjadi di sebagian besar wilayah Kaltim, sedangkan curah hujan tertinggi di atas 150 mm terjadi di Kabupaten Kutai Barat yang meliputi Kecamatan Long Iram, Damai, Nyuatan, dan Kecamatan Tering.
Sementara untuk peta monitoring hari tanpa hujan dasarian I Oktober 2023, Provinsi Kaltim pada umumnya masih mengalami hujan dan hari tanpa hujan.
Wilayah yang mengalami hari tanpa hujan memiliki kriteria sangat pendek antara 1-5 hari hingga kriteria panjang antara 21 - 30 hari.
"Hari tanpa hujan terpanjang terjadi di Kabupaten Paser, tepatnya di Kecamatan Tanah Grogot dan Kuaro dengan jumlah hari tanpa hujan sebanyak 22 hari," kata Riza.
Baca juga: Petani Badui mulai tanam padi huma setelah hujan turun
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kalimantan Barat memprakirakan hingga dasarian II atau 20 Oktober 2023 sejumlah wilayah di Kalbar masih menganalisis hujan dan petir.
"Dalam sepuluh hari ke depan hujan lebat dan ringan disertai petipetir masih menyelimuti Kalbar. Jadi tetap waspada dampaknya," ujar Koordinator Bidang Observasi dan Informasi Stasiun Klimatologi Kalbar Ismaharto Adi di Pontianak, Selasa.
Ia mengatakan, sebelumnya dari 9 sampai 10 Oktober 2023 terdapat potensi hujan disertai petir di wilayah Ketapang, Sintang, Sekadau, Melawi, Kayong Utara, dan Kubu Raya.
Selanjutnya, 10 sampai 11 Oktober terdapat potensi hujan disertai petir atau kilat di wilayah Bengkayang dan Melawi.
Kemudian 11 - 12 Oktober terdapat potensi hujan disertai petir di wilayah Sambas, Mempawah, Sanggau, Kapuas Hulu, Bengkayang, Landak, dan Pontianak.
"Secara umum curah hujan untuk periode dasarian I berkisar antara 20 - 100 mm/dasarian, dengan kategori curah hujan rendah - menengah. Diprakirakan curah hujan <20 mm/dasarian terjadi di sebagian wilayah Ketapang bagian selatan, " kata dia.
Hujan meningkat pada awal dasarian diakibatkan bibit siklom 93W di sebagian besar wilayah Kalbar kecuali Kabupaten Ketapang bagian selatan.
Namun pada pertengahan dasarian terdapat jeda hujan hingga akhir dasarian. Oleh karena itu Stasiun Klimatologi Kalbar menghimbau perlunya kewaspadaan masyarakat terhadap timbulnya titik panas, berkurangnya cadangan air, dan kembali munculnya asap di pesisir Kalbar terutama bagian selatan.Baca juga: BMKG perkirakan hingga 20 Oktober 2023 Kalbar alami hujan
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023
"Sedangkan untuk wilayah Kalimantan Timur (Kaltim) bagian barat diprakirakan terjadi hujan pada kategori menengah antara 50 - 150 mm dengan peluang berkisar 60 - 80 persen," ujar Kepala Stasiun Meteorologi Kelas III Aji Pangeran Tumenggung (APT) Pranoto BMKG Samarinda Riza Arian Noor di Samarinda, Kamis.
Sedangkan pada prakiraan deterministik curah hujan dasarian II Oktober 2023, secara umum wilayah Kaltim bagian timur diprakirakan terjadi curah hujan dengan intensitas rendah antara 10 - 50 mm.
Namun untuk wilayah Kaltim bagian barat diprakirakan terjadi hujan pada kategori menengah antara 50 - 150 mm. Untuk curah hujan tertinggi diprakirakan terjadi di Kabupaten Berau bagian barat dengan intensitas menengah antara 100 - 150 mm.
Pada prakiraan deterministik sifat hujan dasarian II Oktober 2023, lanjutnya, wilayah Kaltim diprakirakan didominasi dengan sifat hujan kategori bawah normal.
"Kecuali untuk Kabupaten Berau bagian barat, Kutai Timur bagian barat, sebagian kecil Kutai Kartanegara bagian utara, dan Kabupaten Mahakam Ulu bagian barat laut yang diprakirakan mengalami sifat hujan kategori normal," katanya.
Ia juga mengatakan, pada dasarian I Oktober, wilayah Kaltim umumnya mengalami curah hujan kategori rendah hingga tinggi berkisar 0 - 150 mm.
Curah hujan dengan intensitas di bawah 10 mm terjadi di sebagian besar wilayah Kaltim, sedangkan curah hujan tertinggi di atas 150 mm terjadi di Kabupaten Kutai Barat yang meliputi Kecamatan Long Iram, Damai, Nyuatan, dan Kecamatan Tering.
Sementara untuk peta monitoring hari tanpa hujan dasarian I Oktober 2023, Provinsi Kaltim pada umumnya masih mengalami hujan dan hari tanpa hujan.
Wilayah yang mengalami hari tanpa hujan memiliki kriteria sangat pendek antara 1-5 hari hingga kriteria panjang antara 21 - 30 hari.
"Hari tanpa hujan terpanjang terjadi di Kabupaten Paser, tepatnya di Kecamatan Tanah Grogot dan Kuaro dengan jumlah hari tanpa hujan sebanyak 22 hari," kata Riza.
Baca juga: Petani Badui mulai tanam padi huma setelah hujan turun
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kalimantan Barat memprakirakan hingga dasarian II atau 20 Oktober 2023 sejumlah wilayah di Kalbar masih menganalisis hujan dan petir.
"Dalam sepuluh hari ke depan hujan lebat dan ringan disertai petipetir masih menyelimuti Kalbar. Jadi tetap waspada dampaknya," ujar Koordinator Bidang Observasi dan Informasi Stasiun Klimatologi Kalbar Ismaharto Adi di Pontianak, Selasa.
Ia mengatakan, sebelumnya dari 9 sampai 10 Oktober 2023 terdapat potensi hujan disertai petir di wilayah Ketapang, Sintang, Sekadau, Melawi, Kayong Utara, dan Kubu Raya.
Selanjutnya, 10 sampai 11 Oktober terdapat potensi hujan disertai petir atau kilat di wilayah Bengkayang dan Melawi.
Kemudian 11 - 12 Oktober terdapat potensi hujan disertai petir di wilayah Sambas, Mempawah, Sanggau, Kapuas Hulu, Bengkayang, Landak, dan Pontianak.
"Secara umum curah hujan untuk periode dasarian I berkisar antara 20 - 100 mm/dasarian, dengan kategori curah hujan rendah - menengah. Diprakirakan curah hujan <20 mm/dasarian terjadi di sebagian wilayah Ketapang bagian selatan, " kata dia.
Hujan meningkat pada awal dasarian diakibatkan bibit siklom 93W di sebagian besar wilayah Kalbar kecuali Kabupaten Ketapang bagian selatan.
Namun pada pertengahan dasarian terdapat jeda hujan hingga akhir dasarian. Oleh karena itu Stasiun Klimatologi Kalbar menghimbau perlunya kewaspadaan masyarakat terhadap timbulnya titik panas, berkurangnya cadangan air, dan kembali munculnya asap di pesisir Kalbar terutama bagian selatan.Baca juga: BMKG perkirakan hingga 20 Oktober 2023 Kalbar alami hujan
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023