Penjabat Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar) Harisson meninjau gudang beras Perum Bulog Kantor Cabang Sintang untuk memastikan beras yang dipasarkan kepada masyarakat aman dikonsumsi.

Di Sintang, Jumat, Harisson menyampaikan bahwa pengujian sudah dilakukan untuk memastikan beras yang masuk ke Bulog tidak mengandung bahan yang membahayakan kesehatan dan aman untuk dikonsumsi.

"Kan sudah kita buktikan tuh ya, langsung kita masukkan ke air, atau nanti silakan ditumbuk. Kalau dia ditumbuk langsung hancur, itu kan memang beras asli. Kemudian coba dibakar, kalau dia meleleh memang itu pasti (plastik)," katanya.

"Beras dimasukkan ke dalam air, setelah itu tinggal dilihat, kalau beras yang diuji terapung, artinya beras tersebut palsu. Nah, kalau tenggelam, artinya beras yang diuji adalah beras asli dan terbukti beras yang dituang ke dalam gayung itu, tidak ada satupun yang terapung," ia menambahkan.

Dia meminta warga bijak dalam menyikapi peredaran kabar mengenai beras yang mengandung plastik.

"Sudah jelas itu hoaks. Biasa, kalau yang namanya menjelang pemilu, mulai lah kadangkala menjelekkan pemerintah, bilang ada beras plastik segala macam," katanya.

Harisson menyampaikan bahwa Presiden sudah menginstruksikan pemerintah daerah melakukan peninjauan ke lapangan untuk memastikan ketersediaan dan keamanan beras yang beredar di pasar.

"Tidak dipungkiri memang ada dampak inflasi pada distribusi dan ketersediaan stok, terutama selama musim kemarau. Apalagi biaya distribusi menjadi meningkat, otomatis harga jual juga meningkat. Nah di situ kita hadir, kita adakan operasi pasar dan sebagainya," katanya.

Dia mengemukakan bahwa selama musim kemarau air sungai surut, sehingga pendistribusian bahan pangan dilakukan melalui jalur darat, yang membutuhkan lebih banyak biaya.

Menurut dia, pemerintah memberikan subsidi transportasi bahan pangan pokok untuk menekan dampak peningkatan biaya distribusi terhadap harga bahan pangan pokok.

Mengenai ketersediaan beras, Harisson mengatakan bahwa saat ini masih tersedia sekitar 500 ton beras di gudang.

"Jadi, stok beras kita aman, masyarakat jangan khawatir. Kita selalu memantau kok, tidak mungkin tidak dipantau, baik oleh pemerintah provinsi maupun oleh pemerintah kabupaten," katanya.

 

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023