Kepala Kantor Search and Rescue (SAR) Kota Padang, Sumatra Barat (Sumbar), Abdul Malik, memastikan operasi pencarian korban hilang di Gunung Marapi akan terus dilakukan hingga waktu yang belum ditentukan.
"Pertama, apabila satu orang korban ini ditemukan, kami akan kembali mengevaluasi misi pencarian," kata Abdul Malik di Kabupaten Agam, Rabu.
Apabila masih ada laporan dari masyarakat, lanjutnya, SAR Padang bersama tim gabungan terus melanjutkan pencarian korban. Namun jika tidak ada laporan, maka evaluasi pencarian akan dilakukan.
"Saya bersama personel SAR akan siaga di sini (posko pencarian) hingga waktu yang tidak ditentukan," ujarnya.
Ia mengatakan para korban hilang baik yang terdata maupun tidak di sistem booking online Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumbar menjadi tanggung jawab pemerintah untuk melanjutkan misi kemanusiaan.
Sebelumnya Kapolda Sumbar Irjen Polisi Suharyono pada Selasa malam (5/12) mengatakan bisa saja ada pendaki Gunung Marapi yang tidak masuk ke dalam data BKSDA Sumbar.
Saat ini tim gabungan masih menyingkronkan data 75 korban dengan pihak keluarga yang melapor ke posko pengaduan atau Posko Disaster Victim Identification (DVI) Polda Sumbar.
Pada Selasa (5/12) malam hingga pukul 20.07 terdapat tambahan 30 warga yang melapor anggota keluarganya hilang atau belum ditemukan.
Kapolda menambahkan bisa saja anggota keluarga yang hilang tersebut sudah masuk ke dalam daftar pemeriksaan DVI, namun belum teridentifikasi.
Baca juga: Gunung Merapi luncurkan guguran lava pijar sejauh 1,8 kilometer
Baca juga: Lontaran abu vulkanik Gunung Anak Krakatau setinggi 500 meter
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023
"Pertama, apabila satu orang korban ini ditemukan, kami akan kembali mengevaluasi misi pencarian," kata Abdul Malik di Kabupaten Agam, Rabu.
Apabila masih ada laporan dari masyarakat, lanjutnya, SAR Padang bersama tim gabungan terus melanjutkan pencarian korban. Namun jika tidak ada laporan, maka evaluasi pencarian akan dilakukan.
"Saya bersama personel SAR akan siaga di sini (posko pencarian) hingga waktu yang tidak ditentukan," ujarnya.
Ia mengatakan para korban hilang baik yang terdata maupun tidak di sistem booking online Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumbar menjadi tanggung jawab pemerintah untuk melanjutkan misi kemanusiaan.
Sebelumnya Kapolda Sumbar Irjen Polisi Suharyono pada Selasa malam (5/12) mengatakan bisa saja ada pendaki Gunung Marapi yang tidak masuk ke dalam data BKSDA Sumbar.
Saat ini tim gabungan masih menyingkronkan data 75 korban dengan pihak keluarga yang melapor ke posko pengaduan atau Posko Disaster Victim Identification (DVI) Polda Sumbar.
Pada Selasa (5/12) malam hingga pukul 20.07 terdapat tambahan 30 warga yang melapor anggota keluarganya hilang atau belum ditemukan.
Kapolda menambahkan bisa saja anggota keluarga yang hilang tersebut sudah masuk ke dalam daftar pemeriksaan DVI, namun belum teridentifikasi.
Baca juga: Gunung Merapi luncurkan guguran lava pijar sejauh 1,8 kilometer
Baca juga: Lontaran abu vulkanik Gunung Anak Krakatau setinggi 500 meter
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023