Penyanyi solo Stefani Yang mengaku merasa lega dan senang setelah tampil membawakan lagu-lagu dari deretan titel anime dalam konser orkestra "an Anime Symphony" yang digelar oleh Jakarta Concert Orchestra.

Stefani saat ditemui usai konser di Jakarta, Sabtu (9/12) malam mengatakan dia merasa senang mempersembahkan lagu untuk para penonton kali ini karena ada interaksi antara dia dengan para penonton. Menurut dia, ada perbedaan antara pendengar musik klasik pada umumnya dan pendengar yang merupakan penggemar berat anime.

"Bedanya kan kalau misal penonton klasik duduk manis, nonton kan. Kalau wibu (penggemar berat anime), seru sih, jadi, ada komunikasinya gitu kan. Karena mungkin sebelum datang, mereka sudah bersiap, kayak ‘ada lagu-lagu yang gue suka dan gue bisa tau kata-katanya," ujar Stefani. 



Stefani menilai salah satu tantangannya adalah menghapalkan lagu-lagu tersebut karena para penggemar anime hapal dengan lirik lagunya sehingga dia perlu membawakan secara baik.

Dia mengakui bahwa dia butuh tiga minggu untuk menghapalkan lirik-lirik lagu anime yang dibawakannya. Namun, dia mendapatkan bantuan dari teman-temannya yang lebih paham.

Hal yang paling dia sukai dari para penonton kali itu, ujar dia, adalah interaksi dan kehebohan yang ditampilkan. Dia menyebut bahwa dia bisa mengajak para penonton untuk bernyanyi bersama.

Saat konser, para penonton bersemangat saat Stefani mengajak untuk menyanyikan lagu "Blue Bird" dari anime "Naruto". Tampak mereka mengangkat dan menggoyang-goyangkan lightsticknya.
 
Penyanyi solo Stefani Yang saat membawakan lagu Blue Bird dari anime Naruto, dalam konser "an Anime Symphony" di Jakarta, Sabtu (9/12/2023). (ANTARA/Mecca Yumna)


Selain itu, penonton juga turut menyanyi saat lagu terakhir dibawakan, yaitu "Shinzou wa Sasageyo" dari anime "Attack on Titan". Lagu tersebut dibawakan oleh para anggota orkestra serta penyanyi solo, yaitu Pepita Salim, Farman Purnama, dan juga Batavia Madrigal Singers.

Tantangan lain bagi Stefani untuk konser "an Anime Symphony" adalah menyanyi dengan bahasa baru, yaitu Jepang. Dia mengaku belum pernah membawakan lagu dalam bahasa itu.

Dia juga mengakui bahwa dia berminat untuk tampil lagi apabila ada konser dengan tema serupa.



Senada dengan Stefani, penyanyi tenor Adrian mengaku merasa sangat senang saat melihat respon para penonton.

"Jujur kita nggak nyangka sih ya, cuma maksudnya kayak nggak pernah kan ditonton sama yang fanatik, kan, tapi, dalam cara yang positif, ya, fanatiknya, ya. Jadi tuh kita malah kerasa energinya," ujar Adrian.

Selain menghapalkan lirik, ujar Adrian, tantangan lainnya adalah koreografi karena tempo lagunya sangat cepat. Meskipun menantang, dia menilai konser tersebut seru.

Sejumlah lagu yang dinilai cepat olehnya semisal "Cruel Angel's Thesis" dari "Evangelion" dan "We Are!" dari "One Piece".

Dia juga menyampaikan apresiasinya bagi para penonton konser yang sudah datang dari jauh.



Seorang pengunjung dari Depok, Fahri, merasakan keseruan dari konser tersebut. Namun, dia berharap ada lebih banyak lagu dalam konser itu, seperti dari film "My Neighbour Totoro" atau film "Ponyo" besutan Studio Ghibli.

"'Evangelion' sih udah pasti," kata Fahri saat ditanya awak media tentang penampilan yang paling dia sukai.

Selain itu, dia juga menyukai lagu "Odoru Ponpokorin" dari anime "Chibi Maruko-chan" yang juga dipersembahkan dalam kesempatan tersebut.

Dia juga mengaku tertarik untuk menonton konser orkestra bertema anime apabila diadakan lagi.



 

Pewarta: Mecca Yumna Ning Prisie

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023