Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Dito Ariotedjo mendorong dan mendukung potensi olahraga tinju untuk kembali menggeliat dengan memperbanyak kejuaraan-kejuaraan tinju.
"Olahraga tinju itu kan dipertandingkan baik di SEA Games, Asian Games, maupun Olimpiade. Kami mendorong untuk jangka panjangnya dari segi pelatnas," ujar Menpora Dito, seperti disiarkan laman resmi Kemenpora RI, Minggu.
Menurut Menpora, olahraga tinju tanah air dalam dua tahun belakangan ini kembali bergeliat, sebagaimana tampak dari banyaknya penyelenggaraan ajang tinju, salah satunya Holywings Sports Show (HSS) yang sudah diakui World Boxing Foundation (WBF).
"Dan sekarang sudah mewabah, sekarang kita lihat olahraga tinju ini makin bergeliat lagi," kata Menpora.
Menpora memberikan apresiasi pada ajang pertandingan olahraga tinju HSS lantaran pada seri keempatnya turut mempertahankan perebutan sabuk WBF.
"Saya sangat mengapresiasi pada HSS di mana pada series kali ini memperebutkan sabuk World Boxing Foundation. Jadi ini bisa dikatakan sudah naik tingkat," sebut Menpora Dito.
Menurut Menpora, dengan dipertandingkannya sabuk WBF ini, dan sudah bisa dilihat betapa keseriusan dan juga komitmen dari HSS dalam menyelenggarakan pertandingan tinju. Selain ajang ini dipadukan dengan entertainment, dari sisi pembinaan prestasi juga sudah diakui oleh dunia.
"Ini harus kita applause dan juga apresiasi, bisa kita maknai apa yang dilakukan HSS sudah on the track, juga sudah sangat benar dan sesuai tujuannya," tutur Menpora Dito.
Lebih lanjut Menpora Dito menyebut pencapaian HSS ini bisa menjadi penyemangat bagi para petarung se-Indonesia. Sehingga akan lebih banyak para petarung berbondong-bondong mengikuti kejuaraan HSS.
"Pastinya ini bisa menjadikan dasar bagi kita untuk meningkatkan kejuaraan-kejuaraan tinju yang sudah ada ini. Jika memang memperebutkan sabuk dunia, kami pasti akan dorong lagi dan support," ujar Dito.
Oleh karena itu, Menpora menyebut Kemenpora terus menstimulasi dan mendorong supaya olahraga tinju untuk bisa kembali menggeliat demi menjadikan potensi tinju Indonesia ke depannya lebih baik.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023
"Olahraga tinju itu kan dipertandingkan baik di SEA Games, Asian Games, maupun Olimpiade. Kami mendorong untuk jangka panjangnya dari segi pelatnas," ujar Menpora Dito, seperti disiarkan laman resmi Kemenpora RI, Minggu.
Menurut Menpora, olahraga tinju tanah air dalam dua tahun belakangan ini kembali bergeliat, sebagaimana tampak dari banyaknya penyelenggaraan ajang tinju, salah satunya Holywings Sports Show (HSS) yang sudah diakui World Boxing Foundation (WBF).
"Dan sekarang sudah mewabah, sekarang kita lihat olahraga tinju ini makin bergeliat lagi," kata Menpora.
Menpora memberikan apresiasi pada ajang pertandingan olahraga tinju HSS lantaran pada seri keempatnya turut mempertahankan perebutan sabuk WBF.
"Saya sangat mengapresiasi pada HSS di mana pada series kali ini memperebutkan sabuk World Boxing Foundation. Jadi ini bisa dikatakan sudah naik tingkat," sebut Menpora Dito.
Menurut Menpora, dengan dipertandingkannya sabuk WBF ini, dan sudah bisa dilihat betapa keseriusan dan juga komitmen dari HSS dalam menyelenggarakan pertandingan tinju. Selain ajang ini dipadukan dengan entertainment, dari sisi pembinaan prestasi juga sudah diakui oleh dunia.
"Ini harus kita applause dan juga apresiasi, bisa kita maknai apa yang dilakukan HSS sudah on the track, juga sudah sangat benar dan sesuai tujuannya," tutur Menpora Dito.
Lebih lanjut Menpora Dito menyebut pencapaian HSS ini bisa menjadi penyemangat bagi para petarung se-Indonesia. Sehingga akan lebih banyak para petarung berbondong-bondong mengikuti kejuaraan HSS.
"Pastinya ini bisa menjadikan dasar bagi kita untuk meningkatkan kejuaraan-kejuaraan tinju yang sudah ada ini. Jika memang memperebutkan sabuk dunia, kami pasti akan dorong lagi dan support," ujar Dito.
Oleh karena itu, Menpora menyebut Kemenpora terus menstimulasi dan mendorong supaya olahraga tinju untuk bisa kembali menggeliat demi menjadikan potensi tinju Indonesia ke depannya lebih baik.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023