Menteri Luar Negeri Italia Antonio Tajani mengkritik Israel karena diduga melakukan penembakan di dalam sebuah Gereja Katolik di Gaza.

Italia biasanya jarang menegur Israel tentang konfliknya melawan kelompok pejuang Hamas Palestina.

“Bagi saya, tampaknya serius bahwa ada penembak jitu yang menembak di dalam gereja-gereja Kristiani. Teroris tidak ada di sana. Teroris Hamas ada di terowongan bawah tanah,” kata Tajani di sela-sela acara Kementerian Luar Negeri di Roma, Senin.

Patriarkat Yerusalem mengatakan pada akhir pekan bahwa seorang perempuan dan putrinya ditembak mati di kompleks Paroki Keluarga Kudus di Gaza. Patriarkat juga menyebut tujuh orang lainnya ditembak dan terluka di tempat yang sama.

Insiden tersebut disesalkan oleh Paus Fransiskus, yang pada Minggu (17/12) menyatakan bahwa Israel menggunakan taktik “terorisme” di Gaza.

Paus menyebut identitas kedua perempuan yang dibunuh itu adalah Nahida Khalil Anton dan putrinya, Samar.

Di lain pihak, Israel mengatakan insiden itu sedang ditinjau.

“Tentunya kecaman terhadap apa yang dilakukan Hamas yang memicu konflik ini sangat tegas, tetapi kami mendesak Israel untuk selalu bereaksi proporsional dan menjaga kehidupan warga sipil,” ujar Tajani.

“Ini lah sebabnya saya menyerukan tentara dan Pemerintah Israel untuk tidak menyerang tempat ibadah, di mana terdapat orang-orang yang tidak berdaya," kata dia, menambahkan.

Seperti banyak negara Barat, Italia telah menawarkan dukungan penuh kepada Israel setelah serangan Hamas pada 7 Oktober 2023.

Namun, Italia mulai menyuarakan kekhawatiran mengenai meningkatnya jumlah kematian, termasuk warga sipil, di Jalur Gaza.

Sumber: Anadolu


 

 

Pewarta: Yashinta Difa Pramudyani

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023