Ratusan warga Israel yang ditawan di Gaza melakukan aksi protes pada Sabtu (23/12) di pusat kota Tel Aviv menuntut pembebasan kerabat mereka yang masih disandera.

Otoritas penyiaran resmi Israel melaporkan bahwa "ratusan keluarga para sandera di Gaza berkumpul di pusat kota Tel Aviv menuntut pemerintah untuk segera mencapai kesepakatan agar para sandera dapat bebas."

Para keluarga tersebut memastikan bahwa mereka "siap meningkatkan aksi protes mereka setiap saat untuk mendesak pemerintah menegosiasikan kesepakatan dengan Hamas di Gaza,” kata laporan itu.

Pada serangan 7 Oktober di permukiman Israel, kelompok Palestina Hamas menewaskan sekitar 1.200 warga Israel dan melukai 5.431 lainnya, dengan 239 orang dibawa untuk dijadikan sandera.

Setelahnya, puluhan sandera tersebut dibebaskan sebagai pertukaran dengan tahanan Palestina di Israel selama jeda kemanusiaan tujuh hari.

Israel menyatakan bahwa puluhan warga Israel masih disandera oleh Hamas di Gaza, sementara Hamas menyerukan pembebasan semua tahanan Palestina di penjara-penjara Israel sebagai imbalan atas pembebasan sandera yang tersisa.

Sejak serangan Hamas, Israel telah menghancurkan Jalur Gaza, menewaskan setidaknya 20.258 warga Palestina, sebagian besar wanita dan anak-anak, dan melukai 53.688 lainnya, menurut otoritas kesehatan di wilayah kantung tersebut.

Serangan gencar Israel telah membuat Gaza hancur, di mana separuh rumah-rumah di wilayah pesisir tersebut rusak atau hancur, dan hampir 2 juta warganya mengungsi di wilayah kantung padat penduduk tersebut di tengah keterbatasan makanan dan air bersih.

Sumber: Anadolu

 

Pewarta: Yoanita Hastryka Djohan

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023