Direktur Operasi PT Semen Indonesia (SIG) Reni Wulandari menyampaikan, fasilitas pengolahan sampah perkotaan menjadi bahan bakar alternatif atau refuse-derived fuel (RDF) milik SIG dapat menjadi solusi untuk membantu pemerintah daerah (Pemda) menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat bagi masyarakat.
Penerapan RDF Plant tersebut juga dinilai mampu mengurangi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) atau landfill yang tidak diperlukan.
“Pada sisi lain, RDF juga membantu industri pengguna batu bara seperti industri semen, untuk menurunkan emisi karbon dari proses produksi dan berkontribusi mendukung pencapaian target penurunan emisi karbon yang dicanangkan pemerintah," kata Reni dalam keterangan resmi di Jakarta, Rabu.
Fasilitas RDF Plant yang berlokasi di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, itu mampu mengolah sampah perkotaan menjadi RDF dengan kapasitas 160 ton per hari.
RDF Plant Cilacap menjadi fasilitas RDF pertama di Indonesia yang telah diresmikan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan pada 21 Juli 2020.
Fasilitas tersebut dibangun atas inisiasi anak usaha SIG, PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SBI) yang dilaksanakan melalui kolaborasi dengan Pemerintah Kabupaten Cilacap, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, Kementerian PUPR, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), dan Pemerintah Kerajaan Denmark.
Reni mengungkap, pada awal pengoperasiannya tahun 2020, RDF Plant Cilacap berhasil mengolah 21.965 ton sampah perkotaan di Cilacap dan menghasilkan 7.668 ton RDF.
Jumlah tersebut terus menunjukkan peningkatan pada tahun-tahun berikutnya. Yang mana pada 2021, jumlah sampah yang diolah sebanyak 44.581 ton dan menghasilkan 20.168 ton RDF.
Pada 2022, jumlah sampah yang diolah kembali meningkat mencapai 47.837 ton dan menghasilkan 26.578 ton RDF. Sedangkan pada
2023, RDF yang telah digunakan sebagai bahan bakar alternatif di SBI Pabrik Cilacap mencapai sekitar 15 ribu ton.
Pada Selasa (2/1), Presiden Joko Widodo (Jokowi) serta Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono melakukan kunjungan ke fasilitas RDF Cilacap.
Kunjungan kerja Presiden Joko Widodo ke fasilitas RDF Plant Cilacap bertujuan untuk melihat lebih dekat proses pengolahan sampah menjadi RDF, mulai dari pencacahan hingga pengayakan. Sampah yang diolah di fasilitas ini berasal dari 14 kecamatan di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah.
“Mesin RDF di TPST tersebut memiliki kapasitas pengolahan sampah hingga 200 ton, tapi baru terolah 150 ton per hari. Nah, sampah yang terolah ini mampu menghasilkan produk pengganti bahan bakar atau batu bara hingga 60 ton per hari yang dimanfaatkan untuk bahan bakar tungku pembakaran bagi pabrik semen,” kata Presiden Joko Widodo.
Selain pemanfaatan bahan bakar alternatif dari sampah perkotaan, SBI juga menerapkan ekonomi sirkular bagi masyarakat melalui program inovasi sosial bernama Baruwani (Bala Runtah Watu Geni) yang mengajak masyarakat untuk memilah sampah dari rumah dan mengolahnya menjadi barang bernilai ekonomis.
Sejak dibentuk pada 2019, saat ini SBI Pabrik Cilacap telah memberikan pendampingan bagi 26 komunitas yang tergabung dalam Baruwani. Program pendampingan yang diberikan meliputi pelatihan dan bantuan fasilitas pilah dan olah sampah, seperti fasilitas rumah pilah, timbangan, mesin jahit, mesin extruder, mesin pencacah, gerobak sampah, dan lain-lain.
Produk yang telah berhasil dibuat oleh komunitas Baruwani, antara lain paving block, wayang, pupuk kompos, sandal, produk ecoprint dan mebel runtik atau perabot rumah tangga berbahan dasar sampah plastik. Program inovasi sosial ini berhasil mengantarkan SBI menjadi satu-satunya perusahaan semen yang meraih PROPER Emas dari KLHK pada 2022.
Keberhasilan SBI menerapkan teknologi RDF di Cilacap, mendorong banyak pemerintah daerah untuk mereplikasi dan mewujudkan fasilitas RDF di daerah masing-masing. Hingga saat ini, SBI telah menjalin kerja sama dengan Pemprov Aceh, DKI Jakarta, Pemkab Sleman, Temanggung dan pengelola sampah di Denpasar, Bali.
Baca juga: SIG meraih peringkat emas di penghargaan SNI Award 2023
Baca juga: SIG - PLN teken MoU tingkatkan penggunaan energi bersih
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024
Penerapan RDF Plant tersebut juga dinilai mampu mengurangi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) atau landfill yang tidak diperlukan.
“Pada sisi lain, RDF juga membantu industri pengguna batu bara seperti industri semen, untuk menurunkan emisi karbon dari proses produksi dan berkontribusi mendukung pencapaian target penurunan emisi karbon yang dicanangkan pemerintah," kata Reni dalam keterangan resmi di Jakarta, Rabu.
Fasilitas RDF Plant yang berlokasi di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, itu mampu mengolah sampah perkotaan menjadi RDF dengan kapasitas 160 ton per hari.
RDF Plant Cilacap menjadi fasilitas RDF pertama di Indonesia yang telah diresmikan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan pada 21 Juli 2020.
Fasilitas tersebut dibangun atas inisiasi anak usaha SIG, PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SBI) yang dilaksanakan melalui kolaborasi dengan Pemerintah Kabupaten Cilacap, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, Kementerian PUPR, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), dan Pemerintah Kerajaan Denmark.
Reni mengungkap, pada awal pengoperasiannya tahun 2020, RDF Plant Cilacap berhasil mengolah 21.965 ton sampah perkotaan di Cilacap dan menghasilkan 7.668 ton RDF.
Jumlah tersebut terus menunjukkan peningkatan pada tahun-tahun berikutnya. Yang mana pada 2021, jumlah sampah yang diolah sebanyak 44.581 ton dan menghasilkan 20.168 ton RDF.
Pada 2022, jumlah sampah yang diolah kembali meningkat mencapai 47.837 ton dan menghasilkan 26.578 ton RDF. Sedangkan pada
2023, RDF yang telah digunakan sebagai bahan bakar alternatif di SBI Pabrik Cilacap mencapai sekitar 15 ribu ton.
Pada Selasa (2/1), Presiden Joko Widodo (Jokowi) serta Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono melakukan kunjungan ke fasilitas RDF Cilacap.
Kunjungan kerja Presiden Joko Widodo ke fasilitas RDF Plant Cilacap bertujuan untuk melihat lebih dekat proses pengolahan sampah menjadi RDF, mulai dari pencacahan hingga pengayakan. Sampah yang diolah di fasilitas ini berasal dari 14 kecamatan di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah.
“Mesin RDF di TPST tersebut memiliki kapasitas pengolahan sampah hingga 200 ton, tapi baru terolah 150 ton per hari. Nah, sampah yang terolah ini mampu menghasilkan produk pengganti bahan bakar atau batu bara hingga 60 ton per hari yang dimanfaatkan untuk bahan bakar tungku pembakaran bagi pabrik semen,” kata Presiden Joko Widodo.
Selain pemanfaatan bahan bakar alternatif dari sampah perkotaan, SBI juga menerapkan ekonomi sirkular bagi masyarakat melalui program inovasi sosial bernama Baruwani (Bala Runtah Watu Geni) yang mengajak masyarakat untuk memilah sampah dari rumah dan mengolahnya menjadi barang bernilai ekonomis.
Sejak dibentuk pada 2019, saat ini SBI Pabrik Cilacap telah memberikan pendampingan bagi 26 komunitas yang tergabung dalam Baruwani. Program pendampingan yang diberikan meliputi pelatihan dan bantuan fasilitas pilah dan olah sampah, seperti fasilitas rumah pilah, timbangan, mesin jahit, mesin extruder, mesin pencacah, gerobak sampah, dan lain-lain.
Produk yang telah berhasil dibuat oleh komunitas Baruwani, antara lain paving block, wayang, pupuk kompos, sandal, produk ecoprint dan mebel runtik atau perabot rumah tangga berbahan dasar sampah plastik. Program inovasi sosial ini berhasil mengantarkan SBI menjadi satu-satunya perusahaan semen yang meraih PROPER Emas dari KLHK pada 2022.
Keberhasilan SBI menerapkan teknologi RDF di Cilacap, mendorong banyak pemerintah daerah untuk mereplikasi dan mewujudkan fasilitas RDF di daerah masing-masing. Hingga saat ini, SBI telah menjalin kerja sama dengan Pemprov Aceh, DKI Jakarta, Pemkab Sleman, Temanggung dan pengelola sampah di Denpasar, Bali.
Baca juga: SIG meraih peringkat emas di penghargaan SNI Award 2023
Baca juga: SIG - PLN teken MoU tingkatkan penggunaan energi bersih
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024