Pemerintah junta  Myanmar bermaksud mengirimkan seorang pejabat senior sebagai perwakilan non politik dalam pertemuan para menteri luar negeri Perhimpunan Negara-negara Asia Tenggara (ASEAN) di Laos, kata sejumlah sumber pada Minggu.

Kehadiran pejabat senior Kementerian Luar Negeri Myanmar dalam pertemuan di Luang Prabang mulai Minggu itu terjadi menjelang peringatan tiga tahun kudeta militer yang menggulingkan pemerintahan sipil pimpinan Aung San Suu Kyi yang terpilih secara demokratis dalam Pemilu pada 1 Februari 2021.

Sejak Oktober 2021, Myanmar diboikot menghadiri para menteri oleh ASEAN yang hanya membolehkan perwakilan non politik dari Myanmar dalam pertemuan itu.



Laos yang menjadi ketua ASEAN tahun ini, memutuskan bersedia melibatkan rezim militer Myanmar.

Junta awalnya berupaya agar pejabat tinggi seperti menteri luar negeri ikut serta dalam pertemuan itu namun ditolak oleh anggota-anggota ASEAN.

Junta Myanmar melakukan kekerasan untuk menindas demonstran pro-demokrasi, namun kemudian perang  antara rezim dengan kelompok-kelompok etnik di negara itu terus meningkat sejak Oktober tahun lalu.



Sumber: Kyodo
 

 

Pewarta: Yoanita Hastryka Djohan

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024