Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) Herti Herawati mengatakan pihaknya menyiapkan sebanyak 26 kali selama 2024 untuk kegiatan Gelar Pangan Murah (GPM) dalam rangka untuk mengendalikan inflasi daerah.
"Sebanyak 26 kali GPM tersebut sudah ada digelar. Sumber dana untuk GPM ada dari APBN dan APBD Provinsi Kalbar. Ini untuk mengendalikan inflasi daerah," ujarnya di Pontianak, Selasa.
Ia menjelaskan bahwa GPM yang belum termasuk pemerintah kabupaten atau kota di Kalbar yakni ada 14 titik. Sehingga total GPM yang sudah dijadwalkan selama 2024 sebanyak 40 kali.
"Dengan GPM ini pengalaman dari tahun sebelumnya memberikan dampak signifikan dalam pengendalian inflasi. Sehingga ini terus dilakukan," kata dia.
Menurutnya dengan GPM selain mengendalikan inflasi juga memberikan akses pasar dan harga pangan yang murah kepada masyarakat. Hal itu karena ada subsidi dan barang disuplai dari agen langsung.
"Sehingga sebagaimana nama kegiatan GPM, harga pangan strategis yang dihadirkan harga di bawah pasar. Masyarakat didekatkan pasarnya dan harga lebih murah. Dengan begitu daya beli bisa meningkat dan inflasi daerah bisa terkendali," kata dia.
Berdasarkan catatan inflasi di Kalbar pada 2023, dengan GPM dan kegiatan bersama lainnya antara instansi atau multi pihak baik dalam TPID atau lainnya mampu membuat inflasi hanya sebesar 2,02 persen (year on year/yoy) dan angka itu terendah se-Kalimantan dan Kalbar masuk provinsi terendah keempat secara nasional.
"Sebelumnya, saat ini dan ke depan semua pihak bergerak bersama memantau perkembangan harga, stok barang, distribusi dan aksi nyata serta lainnya. Hal itu terus ditingkatkan sinergi dan kolaborasi," papar dia.
Baca juga: Kalbar gencarkan Galar Pangan Murah upaya kendalikan inflasi
Baca juga: Bank Kalbar ikut kendalikan inflasi daerah
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024
"Sebanyak 26 kali GPM tersebut sudah ada digelar. Sumber dana untuk GPM ada dari APBN dan APBD Provinsi Kalbar. Ini untuk mengendalikan inflasi daerah," ujarnya di Pontianak, Selasa.
Ia menjelaskan bahwa GPM yang belum termasuk pemerintah kabupaten atau kota di Kalbar yakni ada 14 titik. Sehingga total GPM yang sudah dijadwalkan selama 2024 sebanyak 40 kali.
"Dengan GPM ini pengalaman dari tahun sebelumnya memberikan dampak signifikan dalam pengendalian inflasi. Sehingga ini terus dilakukan," kata dia.
Menurutnya dengan GPM selain mengendalikan inflasi juga memberikan akses pasar dan harga pangan yang murah kepada masyarakat. Hal itu karena ada subsidi dan barang disuplai dari agen langsung.
"Sehingga sebagaimana nama kegiatan GPM, harga pangan strategis yang dihadirkan harga di bawah pasar. Masyarakat didekatkan pasarnya dan harga lebih murah. Dengan begitu daya beli bisa meningkat dan inflasi daerah bisa terkendali," kata dia.
Berdasarkan catatan inflasi di Kalbar pada 2023, dengan GPM dan kegiatan bersama lainnya antara instansi atau multi pihak baik dalam TPID atau lainnya mampu membuat inflasi hanya sebesar 2,02 persen (year on year/yoy) dan angka itu terendah se-Kalimantan dan Kalbar masuk provinsi terendah keempat secara nasional.
"Sebelumnya, saat ini dan ke depan semua pihak bergerak bersama memantau perkembangan harga, stok barang, distribusi dan aksi nyata serta lainnya. Hal itu terus ditingkatkan sinergi dan kolaborasi," papar dia.
Baca juga: Kalbar gencarkan Galar Pangan Murah upaya kendalikan inflasi
Baca juga: Bank Kalbar ikut kendalikan inflasi daerah
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024