Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) memperkuat koordinasi dengan berbagai pihak untuk mengamankan pendistribusian logistik Pemilu 2024 ke tempat pemungutan suara (TPS) yang berada di pulau-pulau.
"Distribusi logistik dilakukan bersama pihak ketiga, lalu koordinasi dengan pemerintah daerah, TNI, Polri, BPBD, Syahbandar, Polair, untuk antisipasi kemungkinan di luar kendali karena cuaca ekstrem," kata Ketua KPU Flores Timur, Kornelius Abon di Larantuka, Flores Timur, Rabu.
Sesuai rencana, distribusi logistik dilakukan secara berjenjang dimulai pada tanggal 11 Februari 2024, khususnya pada Pulau Solor dan Adonara.
Logistik mulai didistribusikan ke panitia pemilihan kecamatan (PPK), lalu diteruskan ke panitia pemungutan suara (PPS) di desa, kemudian dilanjutkan lagi ke TPS.
Kornelius merinci bongkar muat logistik pemilu 2024 ke Pulau Adonara akan dilakukan di dua pelabuhan transit yaitu Pelabuhan Waiwerang, dan pelabuhan alternatif seperti Terong atau Tobilota.
Sedangkan untuk Solor, distribusi logistik dilakukan melalui pelabuhan transit Menanga.
Lebih lanjut ia menjelaskan distribusi logistik dilakukan bersama pihak ketiga yang mana pihak ketiga menyiapkan armada angkutan darat, penyeberangan, dan buruh bongkar muat.
KPU pun menyiapkan protokol distribusi logistik agar berjalan dengan aman dan lancar.
"Sedapatnya pakai armada sewaan atau carteran dengan antisipasi sarana prasarana aman untuk hujan, badai, gelombang di tengah laut maupun hujan badai di darat," ucapnya.
Adapun semua kotak memakai sistem scan barcode agar dapat dipastikan tepat jumlah dan tepat jenis sejak dari gudang KPU ke PPK, PPS, hingga TPS.
"Juga dapat melacak kemungkinan logistik salah kirim karena perpindahan gerak saat bongkar muat di pelabuhan transit," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024