Sekitar 1.000 umat Islam, Kamis (8/2), menghadiri peringatan Isra Mikraj yang dipusatkan di Masjid Raya Baiturrahim Jayapura, Papua.
Ustadz H. Burhanuddin, dalam ceramahnya mengatakan, Isra Mikraj merupakan peristiwa perjalanan Rasulullah SAW dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa yang kemudian dilanjutkan ke langit ketujuh.
Isra Mikraj adalah peristiwa luar biasa dan tidak masuk akal di zamannya, Allah SWT memanggil dan memberikan keistimewaan kepada Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wasallam untuk melakukan perjalanan dari Masjidil Haram Makkah menuju Masjidil Aqsha Palestina, kemudian dari Masjidil Aqsha menuju Sidratul Muntaha untuk menghadap Allah SWT.
Ada banyak peristiwa yang dialami Nabi dalam perjalan dari Masjidil Haram Makkah menuju Masjidil Aqsha Palestina yang semuanya itu merupakan tamsil-tamsil kehidupan supaya dapat dipahami dan dijadikan pelajaran dan pijakan dalam mengarungi kehidupan agar mendapatkan keselamatan dan kebahagiaan.
Dari sejarah Isra Mikraj dan peristiwa yang melatarbelakangi serta nilai-nilai yang terkandung di dalamnya ada beberapa hikmah yang dapat dijadikan pelajaran serta penguatan keimanan umat Islam.
Kejadian ini sangatlah penting dalam Islam, mengingat Isra Mi'raj menjadi cikal-bakal perintah salat lima waktu, dan ada banyak hikmah yang bisa dipetik dari perjalanan satu malam yang dialami Rasulullah .
"Momen Isra Mikraj ini dapat dijadikan sebagai pengingat dan penyemangat agar berusaha memperbaiki ibadah shalat serta mengaktualisasikan kedermawanan kita kepada sesama," kata Ustaz H. Burhanuddin.
Sebelumnya Kapolda Papua Irjen Pol Mathius Fakhiri mengatakan, hikmah yang terkandung dalam peristiwa Isra Mikraj ini antara lain bahwa Nabi Muhammad SAW menerima perintah sholat lima waktu, dan dipanggil sendiri kehadirat Allah SWT, tidak seperti perintah-perintah yang lainnya yang cukup dengan perantara wahyu yang dibawa malaikat Jibril.
"Saya percaya bahwa agama datang untuk memanusiakan manusia, dengan cara memelihara agamanya, jiwanya, akalnya, kehormatannya dan hartanya, sehingga sebagai bangsa yang dianugerahi keragaman bahasa, budaya hingga agama, maka bangsa Indonesia patut bersyukur masih diberikan kekuatan dan terjaga kerukunannya," kata Irjen Pol Fakhiri.
Kapolda Papua juga mengajak, melalui spirit peringatan Isra Mi'ra, untuk berkomitmen menjaga kedamaian, menjaga persaudaraan, menjaga kerukunan, serta nilai-nilai luhur kebangsaan dan menjunjung tinggi kemanusiaan dalam kehidupan bermasyarakat.
Kerukunan perlu terus dijaga agar tidak terpecah belah dan berkonflik, apalagi tahun 2024 merupakan tahun politik dan enam hari lagi kita akan melaksanakan pemungutan suara.
Berbeda pilihan sangat diperbolehkan, namun janganlah perbedaan dijadikan permusuhan hingga konflik sosial.
"Mari kita bersama-sama sukseskan Pemilu 2024 dan bergandengan tangan untuk menjaga situasi kamtibmas di Papua ini agar tetap aman, tertib dan damai," kata Kapolda Papua Irjen Pol Mathius Fakhiri.*
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024
Ustadz H. Burhanuddin, dalam ceramahnya mengatakan, Isra Mikraj merupakan peristiwa perjalanan Rasulullah SAW dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa yang kemudian dilanjutkan ke langit ketujuh.
Isra Mikraj adalah peristiwa luar biasa dan tidak masuk akal di zamannya, Allah SWT memanggil dan memberikan keistimewaan kepada Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wasallam untuk melakukan perjalanan dari Masjidil Haram Makkah menuju Masjidil Aqsha Palestina, kemudian dari Masjidil Aqsha menuju Sidratul Muntaha untuk menghadap Allah SWT.
Ada banyak peristiwa yang dialami Nabi dalam perjalan dari Masjidil Haram Makkah menuju Masjidil Aqsha Palestina yang semuanya itu merupakan tamsil-tamsil kehidupan supaya dapat dipahami dan dijadikan pelajaran dan pijakan dalam mengarungi kehidupan agar mendapatkan keselamatan dan kebahagiaan.
Dari sejarah Isra Mikraj dan peristiwa yang melatarbelakangi serta nilai-nilai yang terkandung di dalamnya ada beberapa hikmah yang dapat dijadikan pelajaran serta penguatan keimanan umat Islam.
Kejadian ini sangatlah penting dalam Islam, mengingat Isra Mi'raj menjadi cikal-bakal perintah salat lima waktu, dan ada banyak hikmah yang bisa dipetik dari perjalanan satu malam yang dialami Rasulullah .
"Momen Isra Mikraj ini dapat dijadikan sebagai pengingat dan penyemangat agar berusaha memperbaiki ibadah shalat serta mengaktualisasikan kedermawanan kita kepada sesama," kata Ustaz H. Burhanuddin.
Sebelumnya Kapolda Papua Irjen Pol Mathius Fakhiri mengatakan, hikmah yang terkandung dalam peristiwa Isra Mikraj ini antara lain bahwa Nabi Muhammad SAW menerima perintah sholat lima waktu, dan dipanggil sendiri kehadirat Allah SWT, tidak seperti perintah-perintah yang lainnya yang cukup dengan perantara wahyu yang dibawa malaikat Jibril.
"Saya percaya bahwa agama datang untuk memanusiakan manusia, dengan cara memelihara agamanya, jiwanya, akalnya, kehormatannya dan hartanya, sehingga sebagai bangsa yang dianugerahi keragaman bahasa, budaya hingga agama, maka bangsa Indonesia patut bersyukur masih diberikan kekuatan dan terjaga kerukunannya," kata Irjen Pol Fakhiri.
Kapolda Papua juga mengajak, melalui spirit peringatan Isra Mi'ra, untuk berkomitmen menjaga kedamaian, menjaga persaudaraan, menjaga kerukunan, serta nilai-nilai luhur kebangsaan dan menjunjung tinggi kemanusiaan dalam kehidupan bermasyarakat.
Kerukunan perlu terus dijaga agar tidak terpecah belah dan berkonflik, apalagi tahun 2024 merupakan tahun politik dan enam hari lagi kita akan melaksanakan pemungutan suara.
Berbeda pilihan sangat diperbolehkan, namun janganlah perbedaan dijadikan permusuhan hingga konflik sosial.
"Mari kita bersama-sama sukseskan Pemilu 2024 dan bergandengan tangan untuk menjaga situasi kamtibmas di Papua ini agar tetap aman, tertib dan damai," kata Kapolda Papua Irjen Pol Mathius Fakhiri.*
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024