Perum Bulog Kalbar menyebutkan stok gula pasir saat ini mencapai 200 ton atau mencukupi kebutuhan selama Ramadhan dan Idul Fitri 1445 H.

"Sebenarnya terkait stok gula ini tergantung permintaan konsumen lantaran gula merupakan produk komersial. Jadi, tidak bisa kita prediksi karena ini skema komersial, tergantung permintaan konsumen. Namun, kita tetap selalu memperhatikan ketersediaan stok gulanya di Bulog," ujar Pemimpin Wilayah Perum Bulog Kalbar Dedi Aprilyadi di Pontianak, Kalbar, Rabu.

Ia menjelaskan bahwa meski gula bukan penugasan, namun bisa ikut membantu pengendalian harga di tengah masyarakat.

"Harga bisa terkendali dengan ketersediaan stok di pasar selalu tersedia termasuk dari Bulog," kata dia.

Saat ini, di Kota Pontianak, harga gula pasir di kisaran Rp16.000-Rp17.000 per kilogram atau relatif stabil.

Sepanjang 2024, Bulog Kalbar rutin melaksanakan operasi pasar (OP), baik secara mandiri maupun bekerja sama dengan pemerintah kota, kabupaten, dan provinsi.

Dalam setiap pendistribusian beras dalam operasi pasar, Bulog juga mendistribusikan gula dan minyak goreng di setiap paket yang dijual murah kepada masyarakat.

Untuk mengantisipasi kenaikan harga beras, Perum Bulog terus menggelontorkan beras stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP).

Ia menjelaskan beras SPHP total yang sudah digelontorkan sepanjang 2024 sampai dengan 22 Februari mencapai 5.300 ton dari target 25.000 ton pada 2024.

"Setiap operasi pasar selain komoditas pokok yaitu beras, Bulog juga mempersiapkan paket dengan minyak goreng dan gula," kata dia.

Pewarta: Dedi

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024