Perdana Menteri (PM) Vietnam Pham Minh Chinh mengatakan Bank Pembangunan Asia (ADB) telah berkontribusi mendukung Vietnam dalam pembangunan selama bekerja sama dalam 30 tahun terakhir.
“ADB-lah yang menginspirasi mitra-mitra lain untuk bekerja sama dan mendukung Vietnam dalam pembangunan,” kata PM Vietnam Chinh dalam acara peringatan 30 tahun kemitraan, seperti dilaporkan VNA, Kamis.
PM Chinh mengapresiasi dukungan bank khususnya dalam pembangunan infrastruktur, pengentasan kemiskinan, pendidikan dan pelayanan kesehatan, khususnya di wilayah terpencil, perbatasan dan kepulauan. Ia memperkirakan kerja sama keduanya akan semakin berkembang dalam tiga dekade mendatang.
“Sebagai negara berkembang dengan perekonomian yang sedang berkembang, skala ekonomi yang sedang, dan ketahanan yang terbatas terhadap guncangan, Vietnam memerlukan bantuan keuangan dan konsultasi kebijakan dari Bank Dunia, serta bantuannya dalam pembangunan dan penyempurnaan kelembagaan, khususnya lembaga untuk pasar sosialis. ekonomi berorientasi,” ucap Chinh.
Chinh pun menyarankan agar kedua belah pihak memilih program-program dan proyek-proyek kerja sama yang spesifik, terfokus, dan penting untuk membantu Vietnam tumbuh dengan cepat, berkelanjutan dan inklusif, tanpa ada yang tertinggal.
Ia turut menegaskan bahwa prioritas kolaborasi harus diberikan pada respons perubahan iklim, transisi hijau, transformasi digital, ekonomi hijau, ekonomi sirkular dan ekonomi berbagi, serta sektor-sektor baru seperti semikonduktor, kecerdasan buatan (AI), data besar, dan energi baru.
Memuji upaya ADB dalam memobilisasi sumber daya hingga 3 miliar dolar AS (Rp46,8 miliar) untuk sekitar 23 proyek di Vietnam pada periode 2023-2026, PM meminta ADB untuk berkoordinasi dengan kementerian dan lembaga Vietnam agar segera melaksanakan proyek-proyek tertentu pada tahun 2024.
Adapun ADB telah mendanai sekitar 600 program dan proyek di Vietnam dengan total pendanaan hampir 18 miliar dolar AS (Rp280,5 miliar) yang mencakup pertanian, daerah pedesaan, pendidikan, layanan kesehatan, energi dan infrastruktur perkotaan. Lalu, 6,45 miliar dolar AS (Rp100,5 miliar) untuk transaksi perdagangan melalui bank komersial di Vietnam.
Kemudian, selama perjuangan melawan pandemi COVID-19, ADB memberikan bantuan yang tidak dapat dikembalikan senilai ratusan juta dolar AS untuk membantu Vietnam membeli peralatan pelindung diri, memperbarui peralatan medis, memproduksi produk farmasi, dan mendukung usaha kecil dan menengah serta bisnis yang dikelola perempuan.
Sumber : VNA-OANA.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024