Getaran gempa bumi tektonik M4.6 dengan episenter pada koordinat 2.04° LS ; 100.65° BT atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 30 Km Barat Daya Air Haji Kabupaten Pesisir Selatan Sumatera Barat, terasa hingga di Kota Padang.
Kepala Stasiun Geofisika Padang Panjang Suaidi Ahadi di Padang Senin menyebutkan, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi itu merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar lokal.
"Gempa bumi ini berdampak dan dirasakan di daerah Pesisir Selatan dan Padang dengan skala intensitas II - III MMI -Getaran dirasakan seperti truk yang melintas-, Kerinci II MMI -Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang-," katanya.
Menurutnya, berdasarkan hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi yang terjadi pada pukul 13.06 WIB tersebut tidak berpotensi tsunami.
Ia menyebutkan pula, hingga pukul 13.35 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock).
Ia mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
"Pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi," katanya.
Masyarakat juga diminta untuk menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.
"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," katanya.*
Baca juga: BMKG manfaatkan seluruh teknologi mitigasi tsunami erupsi Gunung Ruang di Sulawesi Utara
Baca juga: Gunung Ruang alami 944 kali aktivitas kegempaan dalam sehari
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024
Kepala Stasiun Geofisika Padang Panjang Suaidi Ahadi di Padang Senin menyebutkan, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi itu merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar lokal.
"Gempa bumi ini berdampak dan dirasakan di daerah Pesisir Selatan dan Padang dengan skala intensitas II - III MMI -Getaran dirasakan seperti truk yang melintas-, Kerinci II MMI -Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang-," katanya.
Menurutnya, berdasarkan hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi yang terjadi pada pukul 13.06 WIB tersebut tidak berpotensi tsunami.
Ia menyebutkan pula, hingga pukul 13.35 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock).
Ia mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
"Pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi," katanya.
Masyarakat juga diminta untuk menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.
"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," katanya.*
Baca juga: BMKG manfaatkan seluruh teknologi mitigasi tsunami erupsi Gunung Ruang di Sulawesi Utara
Baca juga: Gunung Ruang alami 944 kali aktivitas kegempaan dalam sehari
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024