Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Cilacap Sarjono mengatakan seorang nakhoda menjadi korban dalam kebakaran sejumlah kapal di Dermaga 3 Pelabuhan Perikanan Samudra (PPS) Cilacap pada Kamis (25/4) malam.
"Ada korbannya, satu orang. Tadi malam dikira sudah naik (ke dermaga) semua, ternyata ada satu orang yang dicari enggak ketemu, dan tadi pagi mayatnya ditemukan," kata Sarjono di Cilacap, Jawa Tengah, Jumat.
Menurut dia, korban meninggal dunia yang merupakan nakhoda salah satu kapal yang terbakar itu langsung dibawa ke Ruang Jenazah RSUD Cilacap.
Kendati demikian, dia mengaku belum mendapatkan informasi mengenai identitas korban meninggal dunia tersebut.
"Informasinya, korban merupakan warga Pemalang dan rencananya siang ini jenazahnya akan dipulangkan ke rumah duka," katanya.
Disinggung mengenai kronologi dan penyebab kebakaran, dia mengaku belum mengetahui secara pasti karena masih diselidiki oleh Kepolisian Resor Kota Cilacap.
Akan tetapi berdasarkan informasi dari sejumlah saksi mata, kata dia, secara tiba-tiba terlihat kobaran api di Kapal Mulia 16 GT 50 dan selanjutnya merambat ke kapal-kapal lain.
"Selain empat kapal besar, ada satu atau dua kapal jukung fiber yang turut terbakar dalam kejadian tersebut. Total kerugian material diperkirakan mencapai miliaran rupiah," katanya.
Terkait dengan kejadian kebakaran tersebut, dia mengatakan pihaknya sudah berulang kali memberikan imbauan kepada pemilik dan awak kapal untuk menyediakan alat pemadam api ringan (APAR).
Selain itu, pihaknya mengimbau awak kapal untuk selalu berhati-hati dan tidak sendirian ketika melakukan aktivitas di kapal.
"Harus ada beberapa ABK (Anak Buah Kapal) yang menemani, sehingga bisa saling mengawasi. Kembali lagi, kalau musibah kayak begini enggak tahu munculnya dari apa, tahu-tahu menyala, 'kan bingung juga, padahal enggak ada aktivitas mesin hidup," kata Sarjono.
Dalam kesempatan terpisah, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cilacap Bayu Prahara mengatakan berdasarkan laporan, korban meninggal dunia diketahui bernama Purwanto (50), warga Desa Kabunan RT 01 RW 20, Kecamatan Taman, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah.
"Korban merupakan nakhoda Kapal Lautan Berlian 1 GT 27 yang tadi malam terbakar," katanya
Sementara itu, Kepala Satuan Reserse Kriminal Polresta Cilacap Komisaris Polisi Guntar Arief Setiyoko mengatakan hingga saat ini penyebab kebakaran masih dilakukan penyelidikan.
Menurut dia, pihaknya telah memeriksa delapan orang saksi yang mengetahui kebakaran tersebut.
Disinggung mengenai korban meninggal dunia, dia mengatakan korban saat ditemukan dalam kondisi mengalami luka bakar.
"Korban ditemukan di sekitar lokasi kejadian pada pukul 08.00 WIB," katanya.
Kebakaran kapal di Dermaga 3 PPS Cilacap pertama kali diketahui pada hari Kamis (25/4), pukul 18.45 WIB, dan kobaran api dapat dipadamkan pada Jumat (26/4) dini hari.
Sebanyak empat kapal berukuran besar turut terbakar dalam kejadian tersebut, yakni Kapal Lautan Berlian 1 GT 27, Kapal Mulia 16 GT 50, Kapal Hasil Melimpah 29, dan Kapal Selat Jaya 8.*
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024
"Ada korbannya, satu orang. Tadi malam dikira sudah naik (ke dermaga) semua, ternyata ada satu orang yang dicari enggak ketemu, dan tadi pagi mayatnya ditemukan," kata Sarjono di Cilacap, Jawa Tengah, Jumat.
Menurut dia, korban meninggal dunia yang merupakan nakhoda salah satu kapal yang terbakar itu langsung dibawa ke Ruang Jenazah RSUD Cilacap.
Kendati demikian, dia mengaku belum mendapatkan informasi mengenai identitas korban meninggal dunia tersebut.
"Informasinya, korban merupakan warga Pemalang dan rencananya siang ini jenazahnya akan dipulangkan ke rumah duka," katanya.
Disinggung mengenai kronologi dan penyebab kebakaran, dia mengaku belum mengetahui secara pasti karena masih diselidiki oleh Kepolisian Resor Kota Cilacap.
Akan tetapi berdasarkan informasi dari sejumlah saksi mata, kata dia, secara tiba-tiba terlihat kobaran api di Kapal Mulia 16 GT 50 dan selanjutnya merambat ke kapal-kapal lain.
"Selain empat kapal besar, ada satu atau dua kapal jukung fiber yang turut terbakar dalam kejadian tersebut. Total kerugian material diperkirakan mencapai miliaran rupiah," katanya.
Terkait dengan kejadian kebakaran tersebut, dia mengatakan pihaknya sudah berulang kali memberikan imbauan kepada pemilik dan awak kapal untuk menyediakan alat pemadam api ringan (APAR).
Selain itu, pihaknya mengimbau awak kapal untuk selalu berhati-hati dan tidak sendirian ketika melakukan aktivitas di kapal.
"Harus ada beberapa ABK (Anak Buah Kapal) yang menemani, sehingga bisa saling mengawasi. Kembali lagi, kalau musibah kayak begini enggak tahu munculnya dari apa, tahu-tahu menyala, 'kan bingung juga, padahal enggak ada aktivitas mesin hidup," kata Sarjono.
Dalam kesempatan terpisah, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cilacap Bayu Prahara mengatakan berdasarkan laporan, korban meninggal dunia diketahui bernama Purwanto (50), warga Desa Kabunan RT 01 RW 20, Kecamatan Taman, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah.
"Korban merupakan nakhoda Kapal Lautan Berlian 1 GT 27 yang tadi malam terbakar," katanya
Sementara itu, Kepala Satuan Reserse Kriminal Polresta Cilacap Komisaris Polisi Guntar Arief Setiyoko mengatakan hingga saat ini penyebab kebakaran masih dilakukan penyelidikan.
Menurut dia, pihaknya telah memeriksa delapan orang saksi yang mengetahui kebakaran tersebut.
Disinggung mengenai korban meninggal dunia, dia mengatakan korban saat ditemukan dalam kondisi mengalami luka bakar.
"Korban ditemukan di sekitar lokasi kejadian pada pukul 08.00 WIB," katanya.
Kebakaran kapal di Dermaga 3 PPS Cilacap pertama kali diketahui pada hari Kamis (25/4), pukul 18.45 WIB, dan kobaran api dapat dipadamkan pada Jumat (26/4) dini hari.
Sebanyak empat kapal berukuran besar turut terbakar dalam kejadian tersebut, yakni Kapal Lautan Berlian 1 GT 27, Kapal Mulia 16 GT 50, Kapal Hasil Melimpah 29, dan Kapal Selat Jaya 8.*
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024