General Manager Bandara I Gusti Ngurah Rai Handy Heryudhitiawan mengumumkan simpang jalan menuju Bandara, tepatnya titik penyeberangan sepeda motor menuju gedung parkir akan ditutup untuk mendukung kelancaran World Water Forum ke-10.
“Akan dilakukan penutupan akses persimpangan Jalan Airport Ngurah Rai menuju Kuta melalui Bandara I Gusti Ngurah Rai hari Senin, 13 Mei 2024, hal ini dilakukan guna mengantisipasi kepadatan lalu lintas di sekitar Bandara saat terselenggaranya 10th World Water Forum tersebut,” kata dia.
Di Kabupaten Badung, Jumat, Handy menyebut penutupan jalan ini adalah hasil rapat bersama seluruh unsur Bandara, ini sebagai antisipasi kepadatan lalu lintas keluar masuk Bandara selama kegiatan internasional itu.
Diketahui sehari-harinya Jalan Airport Ngurah Rai digunakan oleh kendaraan roda empat dan roda dua yang hendak menuju Bandara atau menuju area Kuta.
Ketika tiba di persimpangan jalan, kendaraan sepeda motor akan menyeberang ke Jalan Kemayoran menuju gedung parkir, begitu juga kendaraan roda empat yang hendak ke Kuta melewati jalan tersebut.
Sementara ketika ada kendaraan yang menyeberang maka otomatis menghambat kendaraan yang keluar dari Bandara I Gusti Ngurah Rai, sehingga selama rangkaian World Water Forum pengguna jalan dialihkan.
“Dengan ditutupnya akses persimpangan di Jalan Airport Ngurah Rai, maka Jalan Airport Ngurah Rai khusus dilalui kendaraan roda empat sejenis yang akan menuju bandara, alur kendaraan untuk menuju area Kuta dapat melalui Jalan Raya Tuban,” ujar Handy.
Begitu pula bagi kendaraan roda dua, pihak Angkasa Pura I menyarankan melalui Jalan Raya Tuban menuju Jalan Kediri untuk sampai di Jalan Dewi Sartika atau sisi belakang gedung parkir.
Handy berharap penutupan jalan ini dapat menjadi solusi untuk mengurangi kepadatan yang kerap terjadi pada titik tersebut, sebab dari catatannya selama empat bulan tahun ini saja sudah melayani 7.123.666 penumpang domestik maupun internasional.
“Jika di rata-rata, maka dalam sehari kami melayani 55-60 ribu penumpang per hari, dengan perkiraan terdapat sekitar 20 ribu kendaraan yang melintas di Bandara setiap harinya,” sebutnya.
Oleh karena itu pihak bandara memohon dukungan seluruh pengguna jasa bandara dan masyarakat sekitar agak mengikuti pengalihan jalan ini.
“Kami juga mengimbau seluruh pengguna jasa dan masyarakat yang melintas di area bandara untuk senantiasa memperhatikan rambu-rambu lalu lintas yang telah terpasang, kami akan terus mengevaluasi secara berkala atas efektivitas pengalihan alur lalu lintas tersebut,” kata Handy.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024
“Akan dilakukan penutupan akses persimpangan Jalan Airport Ngurah Rai menuju Kuta melalui Bandara I Gusti Ngurah Rai hari Senin, 13 Mei 2024, hal ini dilakukan guna mengantisipasi kepadatan lalu lintas di sekitar Bandara saat terselenggaranya 10th World Water Forum tersebut,” kata dia.
Di Kabupaten Badung, Jumat, Handy menyebut penutupan jalan ini adalah hasil rapat bersama seluruh unsur Bandara, ini sebagai antisipasi kepadatan lalu lintas keluar masuk Bandara selama kegiatan internasional itu.
Diketahui sehari-harinya Jalan Airport Ngurah Rai digunakan oleh kendaraan roda empat dan roda dua yang hendak menuju Bandara atau menuju area Kuta.
Ketika tiba di persimpangan jalan, kendaraan sepeda motor akan menyeberang ke Jalan Kemayoran menuju gedung parkir, begitu juga kendaraan roda empat yang hendak ke Kuta melewati jalan tersebut.
Sementara ketika ada kendaraan yang menyeberang maka otomatis menghambat kendaraan yang keluar dari Bandara I Gusti Ngurah Rai, sehingga selama rangkaian World Water Forum pengguna jalan dialihkan.
“Dengan ditutupnya akses persimpangan di Jalan Airport Ngurah Rai, maka Jalan Airport Ngurah Rai khusus dilalui kendaraan roda empat sejenis yang akan menuju bandara, alur kendaraan untuk menuju area Kuta dapat melalui Jalan Raya Tuban,” ujar Handy.
Begitu pula bagi kendaraan roda dua, pihak Angkasa Pura I menyarankan melalui Jalan Raya Tuban menuju Jalan Kediri untuk sampai di Jalan Dewi Sartika atau sisi belakang gedung parkir.
Handy berharap penutupan jalan ini dapat menjadi solusi untuk mengurangi kepadatan yang kerap terjadi pada titik tersebut, sebab dari catatannya selama empat bulan tahun ini saja sudah melayani 7.123.666 penumpang domestik maupun internasional.
“Jika di rata-rata, maka dalam sehari kami melayani 55-60 ribu penumpang per hari, dengan perkiraan terdapat sekitar 20 ribu kendaraan yang melintas di Bandara setiap harinya,” sebutnya.
Oleh karena itu pihak bandara memohon dukungan seluruh pengguna jasa bandara dan masyarakat sekitar agak mengikuti pengalihan jalan ini.
“Kami juga mengimbau seluruh pengguna jasa dan masyarakat yang melintas di area bandara untuk senantiasa memperhatikan rambu-rambu lalu lintas yang telah terpasang, kami akan terus mengevaluasi secara berkala atas efektivitas pengalihan alur lalu lintas tersebut,” kata Handy.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024