Bali (ANTARA) - General Manager Bandara I Gusti Ngurah Rai Handy Heryudhitiawan mengatakan apron atau tempat parkir pesawat kepala negara/delegasi KTT G20 akan disebar ke sejumlah bandara pendukung karena keterbatasan kapasitas apron di bandara Bali.
“Untuk parkir pesawat karena memang tempat parkir pesawat di Bali terbatas, kami bagi beberapa pesawat (parkir) di bandara lain sebagai bandara pendukung G20,” kata Handy melalui sambungan telepon di Bali, Sabtu (12/11) malam.
Dia menjelaskan tamu G20 terdiri dari kepala negara/delegasi dari 20 negara anggota, ditambah 9 negara undangan serta 10 undangan yang akan mendapat perlakuan VVIP.
Baca juga: Joko Widodo sampaikan kesiapan Indonesia teruskan keketuaan ASEAN
Baca juga: Gladi pengamanan KTT G20
Dari jumlah tersebut, ia mengungkapkan, akan ada beberapa kepala negara atau delegasi yang membawa pesawat lebih dari satu bahkan hingga tiga pesawat.
Ia menyampaikan kapasitas apron di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali terbatas hanya bisa menampung maksimum 62 pesawat.
Dari jumlah apron tersebut, pihaknya menyiapkan 43 apron untuk kepala negara atau delegasi G20, sedangkan sisanya 19 apron untuk penerbangan komersial yang masih terus berjalan selama KTT G20.
Beberapa pesawat kepala negara atau delegasi akan disebar untuk parkir di bandara-bandara lain yang telah ditunjuk sebagai bandara pendukung G20.
"Kami siapkan 43 (tempat parkir pesawat) untuk parkir G20 di Ngurah Rai. Sisa 19 kami gunakan untuk penerbangan reguler komersial yang masih terus berlangsung selama pelaksanaan KTT G20. Beberapa pesawat delegasi harus disebar (parkir) ke bandara pendukung karena kapasitas bandara di Bali tidak cukup," ujar dia.
Baca juga: TNI persembahkan yang terbaik sukseskan KTT G20 2022
Dia tidak menyebut spesifik nama bandara yang menjadi pendukung G20 karena alasan keamanan. Namun beberapa tempat yang ditunjuk sebagai bandara pendukung ada di Lombok, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Solo, Semarang, Kulon Progo, Jakarta, dan Cengkareng.
“Ada juga disiapkan bandara di Banyuwangi yang dekat dengan Bali, untuk pesawat-pesawat private kecil. Karena ada delegasi datang menggunakan pesawat private,” ujar dia pula.
Secara teknis, kata dia, seluruh pesawat yang membawa kepala negara dan delegasi maupun tamu undangan G20 akan mendarat di Bandara I Gusti Ngurah Rai mulai Minggu hari ini. Setelah kepala negara G20 turun, beberapa pesawat akan kembali terbang ke bandara-bandara yang telah ditunjuk sebagai penyedia apron.
Penunjukan pesawat mana yang harus parkir di bandara pendukung telah diputuskan bersama dengan Kementerian Luar Negeri, Kementerian Perhubungan, Airnav Indonesia serta Angkasa Pura II.
“Ini sudah kami komunikasikan bersama Kementerian Luar Negeri ke negara-negara tersebut dan mereka bisa memahami serta menerima,” katanya lagi.
Baca juga: Frekuensi penerbangan China-Indonesia bertambah
Baca juga: PLN paparkan strategi pembiayaan wujudkan transisi energi di KTT COP27