ASEAN meluncurkan inisiatif ASEAN COSTI Tracks on AI (ACT on AI) 2024-2025 untuk mendorong posisinya sebagai pemain global dalam lanskap kecerdasan buatan, melalui lima kegiatan yang berkaitan dengan kecerdasan buatan.
Dalam pernyataan bersama yang diterima di Jakarta, Jumat, melaporkan inisiatif itu didorong oleh komite untuk sains, teknologi dan inovasi bersama negara-negara rekan dialog dalam pertemuan tingkat menteri ASEAN tentang sains, teknologi dan inovasi (AMMSTI) ke-20 di Siem Reap, Kamboja.
Acara yang mengusung tema "Aplikasi AI: Menavigasi Masa Depan" tersebut mempertemukan negara-negara anggota ASEAN untuk berdiskusi mengenai pengintegrasian Kecerdasan Buatan (AI) di sektor publik dan swasta.
Dalam pertemuan yang dipimpin Menteri Industri, Sains, Teknologi dan Inoviasi Kamboha Hem Vanndy, para menteri bertukar pandangan mengenai aplikasi kecerdasan buatan dalam menavigasi masa depan ASEAN, mengakui potensi besar teknologi dalam mendorong pertumbuhan dan transformasi ekonomi.
"Kamboja sebagai tuan rumah, mendorong ASEAN untuk membangun kerangka kerja yang kuat dan praktik terbaik untuk pengembangan dan penerapan kecerdasan buatan yang bertanggung jawab, mendorong inklusivitas dan pembangunan berkelanjutan," ujar Vanndy.
Vanndy mengatakan hal yang sangat mendesak bagi ASEAN untuk membangun pedoman dan kerangka kerja yang kuat terhadap penerapan kecerdasan buatan di wilayah tersebut.
Hal ini merupakan inti dari Cetak Biru Komunitas ASEAN yang “berpusat pada masyarakat.”
“Tujuan utamanya adalah untuk membangun kerangka kerja yang kuat dan praktik terbaik untuk pengembangan dan penerapan kecerdasan buatan yang mendorong inklusivitas, pembangunan berkelanjutan, dengan tetap berpegang pada nilai-nilai inti dan esensi kemanusiaan,” kata dia.
Dalam pertemuan itu juga disebutkan pertemuan AMMSTI ke-21 akan diselenggarakan di Indonesia pada Juni 2025.
Sumber: ASEAN/AKP-OANA ( https://asean.org/joint-media-statement-of-the-20th-asean-ministerial-meeting-on-science-technology-and-innovation-ammsti-20/ ).
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024
Dalam pernyataan bersama yang diterima di Jakarta, Jumat, melaporkan inisiatif itu didorong oleh komite untuk sains, teknologi dan inovasi bersama negara-negara rekan dialog dalam pertemuan tingkat menteri ASEAN tentang sains, teknologi dan inovasi (AMMSTI) ke-20 di Siem Reap, Kamboja.
Acara yang mengusung tema "Aplikasi AI: Menavigasi Masa Depan" tersebut mempertemukan negara-negara anggota ASEAN untuk berdiskusi mengenai pengintegrasian Kecerdasan Buatan (AI) di sektor publik dan swasta.
Dalam pertemuan yang dipimpin Menteri Industri, Sains, Teknologi dan Inoviasi Kamboha Hem Vanndy, para menteri bertukar pandangan mengenai aplikasi kecerdasan buatan dalam menavigasi masa depan ASEAN, mengakui potensi besar teknologi dalam mendorong pertumbuhan dan transformasi ekonomi.
"Kamboja sebagai tuan rumah, mendorong ASEAN untuk membangun kerangka kerja yang kuat dan praktik terbaik untuk pengembangan dan penerapan kecerdasan buatan yang bertanggung jawab, mendorong inklusivitas dan pembangunan berkelanjutan," ujar Vanndy.
Vanndy mengatakan hal yang sangat mendesak bagi ASEAN untuk membangun pedoman dan kerangka kerja yang kuat terhadap penerapan kecerdasan buatan di wilayah tersebut.
Hal ini merupakan inti dari Cetak Biru Komunitas ASEAN yang “berpusat pada masyarakat.”
“Tujuan utamanya adalah untuk membangun kerangka kerja yang kuat dan praktik terbaik untuk pengembangan dan penerapan kecerdasan buatan yang mendorong inklusivitas, pembangunan berkelanjutan, dengan tetap berpegang pada nilai-nilai inti dan esensi kemanusiaan,” kata dia.
Dalam pertemuan itu juga disebutkan pertemuan AMMSTI ke-21 akan diselenggarakan di Indonesia pada Juni 2025.
Sumber: ASEAN/AKP-OANA ( https://asean.org/joint-media-statement-of-the-20th-asean-ministerial-meeting-on-science-technology-and-innovation-ammsti-20/ ).
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024