Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah mengapresiasi atas kepatuhan Huawei sebagai perusahaan teknologi multinasional dari Republik Rakyat Tiongkok pada regulasi yang berlaku selama 24 tahun berusaha di Indonesia.
Hal demikian diungkapkan dia dalam pertemuan dengan President of Global Government Affairs Huawei, Bao Jialing di Kota Shenzhen, Republik Rakyat Tiongkok (RRT), Sabtu.
"Saya harap kepatuhan Huawei Indonesia dalam menjalankan bisnisnya dan kepeduliannya terhadap masyarakat sekitar dan masyarakat Indonesia pada umumnya, dapat menjadi motivasi bagi perusahaan-perusahaan lain milik RRT," kata Menaker Ida sebagaimana dikutip dalam keterangan yang diterima di Jakarta.
Menaker menjelaskan, bentuk kepedulian terlihat dari salah satu corporate social responsibility (CSR) Huawei yakni mempekerjakan lebih dari 90 persen pekerja lokal Indonesia yang merupakan lulusan terbaik dari perguruan tinggi di tanah air.
"Huawei juga berperan aktif dalam menyediakan peningkatan keterampilan dan kompetensi sesuai dengan standar kebutuhan industri," ujanya.
Selain itu, Menaker juga menyampaikan terima kasih kepada Ding AI Long, selaku President of Global ICT HR Huawei atas komitmen dan kolaborasi yang konsisten dalam kemitraan pemerintah-swasta jangka panjang.
Menaker menilai kontribusi signifikan tersebut sangat berperan dalam memajukan ekosistem Lingkungan, Kesehatan, dan Keselamatan (EHS) di Indonesia.
Menurut Ida, prinsip EHS tersebut mewujudkan pendekatan holistik terhadap keselamatan, mendorong pemikiran proaktif, praktik keselamatan yang ketat di tempat kerja, dan memperluas langkah-langkah keselamatan ke dalam kehidupan sehari-hari yang sangat selaras dengan tujuan Kemnaker.
"Dengan menganut nilai-nilai ini, kita dapat secara kolektif mengatasi tantangan dan menciptakan ekosistem EHS yang berkelanjutan dan tangguh," kata dia kepada Executive Leaser of Global Technical Service Huawei, Li Jing.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Menaker apresiasi kepatuhan Huawei pada regulasi di Indonesia
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024
Hal demikian diungkapkan dia dalam pertemuan dengan President of Global Government Affairs Huawei, Bao Jialing di Kota Shenzhen, Republik Rakyat Tiongkok (RRT), Sabtu.
"Saya harap kepatuhan Huawei Indonesia dalam menjalankan bisnisnya dan kepeduliannya terhadap masyarakat sekitar dan masyarakat Indonesia pada umumnya, dapat menjadi motivasi bagi perusahaan-perusahaan lain milik RRT," kata Menaker Ida sebagaimana dikutip dalam keterangan yang diterima di Jakarta.
Menaker menjelaskan, bentuk kepedulian terlihat dari salah satu corporate social responsibility (CSR) Huawei yakni mempekerjakan lebih dari 90 persen pekerja lokal Indonesia yang merupakan lulusan terbaik dari perguruan tinggi di tanah air.
"Huawei juga berperan aktif dalam menyediakan peningkatan keterampilan dan kompetensi sesuai dengan standar kebutuhan industri," ujanya.
Selain itu, Menaker juga menyampaikan terima kasih kepada Ding AI Long, selaku President of Global ICT HR Huawei atas komitmen dan kolaborasi yang konsisten dalam kemitraan pemerintah-swasta jangka panjang.
Menaker menilai kontribusi signifikan tersebut sangat berperan dalam memajukan ekosistem Lingkungan, Kesehatan, dan Keselamatan (EHS) di Indonesia.
Menurut Ida, prinsip EHS tersebut mewujudkan pendekatan holistik terhadap keselamatan, mendorong pemikiran proaktif, praktik keselamatan yang ketat di tempat kerja, dan memperluas langkah-langkah keselamatan ke dalam kehidupan sehari-hari yang sangat selaras dengan tujuan Kemnaker.
"Dengan menganut nilai-nilai ini, kita dapat secara kolektif mengatasi tantangan dan menciptakan ekosistem EHS yang berkelanjutan dan tangguh," kata dia kepada Executive Leaser of Global Technical Service Huawei, Li Jing.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Menaker apresiasi kepatuhan Huawei pada regulasi di Indonesia
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024