Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi mencatat telah terjadi 28 bencana yang tersebar di 16 kecamatan di Kabupaten Sukabumi Jawa Barat sepanjang bulan Juli 2024.

"Kejadian bencana pada bulan Juli masih didominasi oleh tanah longsor," kata Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Sukabumi Medi Abdul Hakim di Sukabumi, Senin.

Dia merinci, bencana sesuai data BPBD Kabupaten Sukabumi untuk bencana tanah longsor terjadi sebanyak 15 kali, lalu angin kencang enam kali. Kemudian pergerakan tanah dan lain-lain masing-masing dua kejadian serta satu kejadian kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

Menurut Medi, meskipun tidak ada warga yang menjadi korban luka maupun jiwa, tetapi sebanyak satu kepala keluarga atau tiga jiwa harus mengungsi karena rumahnya mengalami rusak berat akibat diterjang bencana tanah longsor.

Jumlah rumah yang rusak akibat terdampak bencana sebanyak 23 unit, dengan rincian rusak ringan 14 unit, rusak sedang delapan unit, dan rusak berat satu unit. Selain menimbulkan kerusakan pada rumah, bencana juga mengancam sembilan rumah yang tersebar di beberapa kecamatan.

Kemudian merusak 20 unit fasilitas umum dan sosial serta enam hektare lahan pertanian rusak akibat terendam banjir. Dari hasil pendataan jumlah kerugian akibat dampak bencana ini senilai Rp1,49 miliar.

"Kejadian bencana pada Juli mayoritas terjadi di wilayah utara Kabupaten Sukabumi di mana ada 10 dari 16 kecamatan yang dilanda bencana. Seluruh kejadian bencana sudah ditanggulangi dan untuk para penyintas sudah mendapatkan bantuan darurat," katanya.

Adapun 16 kecamatan yang dilanda bencana untuk di wilayah utara Kabupaten Sukabumi yakni Kecamatan Ciambar, Caringin, Sukalarang, Cikembar, Nagrak, Cireunghas, Parakansalak, Kabandungan, Gunungguruh, dan Cicurug. Sementara untuk di wilayah selatan Kabupaten Sukabumi, Kecamatan Purabaya, Jampangtengah, Cikakak, Lengkong, Waluran, dan Simpenan.

Pewarta: Aditia Aulia Rohman

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024