Warga Palestina di kota Tulkarem dan kamp-kamp pengungsi di wilayah utara Tepi Barat yang diduduki mulai kembali ke tempat masing-masing.

Mereka segera melakukan upaya pemulihan setelah pasukan Israel mundur pada Kamis setelah pengepungan selama 48 jam.

Kepergian militer Israel menyebabkan aktivitas kembali hidup di jalan-jalan kota yang sebelumnya sepi, saat para warga mulai memperbaiki area yang rusak akibat mesin berat Israel.

Warga kamp Nur al-Shams mulai menangani kehancuran dan menegaskan kembali komitmen mereka untuk tetap bertahan di tanah mereka. 

Meskipun terjadi kerusakan parah, penduduk setempat berupaya memulihkan area tersebut dan membangun kembali rumah-rumah.

Dalam insiden terpisah, pasukan Israel menghancurkan rumah Abduljabbar Fahd Dahduki, satu dari sembilan warga Palestina yang tewas dalam serangan udara pada 4 Agustus.

Penduduk di dekatnya melaporkan bahwa tentara mengevakuasi mereka secara paksa dan mengurung sekitar 15 orang di satu ruangan selama berjam-jam.

Operasi Israel terus berlanjut di Jenin dan kamp pengungsi Jenin mengalami pemadaman listrik total.

Israel melancarkan serangan besar-besaran di Tepi Barat utara pada 28 Agustus, menandai operasi paling meluas sejak Intifada Kedua pada 2002.

Hingga saat ini, 17 warga Palestina telah tewas serta puluhan luka-luka dan 45 orang ditahan dalam serangan tersebut.

Setidaknya 670 warga Palestina tewas sejak 7 Oktober tahun lalu dalam serangan Israel di Tepi Barat dan Yerusalem Timur.

Sumber : Anadolu-OANA
 


 

Pewarta: Kuntum Khaira Riswan

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024