Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung, Jawa Barat, melaporkan sebanyak 9.229 jiwa yang terdampak gempa di wilayah itu masih bertahan di posko pengungsian karena rumah mereka mengalami kerusakan berat akibat guncangan gempa.
"Hingga saat ini sebanyak 9.229 jiwa yang bertahan di pengungsian. Data ini bisa berubah sesuai dengan verifikasi lapangan," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bandung Uka Suska di Kabupaten Bandung, Jumat.
Uka memastikan penanganan pascagempa berkekuatan 5.0 magnitudo di Kabupaten Bandung berjalan efektif dengan memprioritaskan keselamatan masyarakat dan pemenuhan kebutuhan dasar bagi warga terdampak.
Dia mengatakan berbagai pihak terus melakukan upaya pemasangan tenda untuk para pengungsi. Sebanyak 210 tenda pengungsi yang sudah terpasang untuk memfasilitasi warga terdampak gempa bumi.
Dirinya merinci dari 210 tenda itu, sebanyak 99 tenda berada di Desa Cibeureum, 29 tenda di Desa Tarumajaya, 53 tenda di Desa Cikembang, 24 tenda Desa Cihawuk, tiga tenda di Desa Sukapura dan satu tenda di Desa Santosa.
"Untuk diketahui, sebanyak 153 tenda pengungsi, 40 tenda posko, 44 tenda mandiri dan satu tenda cadangan," katanya.
Ia mengungkapkan terkait logistik untuk kebutuhan masyarakat terdampak gempa, telah didistribusikan ke masing-masing desa terdampak. Bahkan bantuan logistik itu sudah dimanfaatkan oleh masing-masing warga sebagai penerima manfaat bantuan tersebut.
"Pak Bupati Bandung telah mengeluarkan surat pernyataan keadaan darurat bencana gempa bumi pada status tanggap darurat dan mengaktifkan pos komando dan pos lapangan penanganan bencana gempa bumi selama 14 hari di Kabupaten Bandung," katanya.
Sebelumnya, gempa bumi bemagnitudo 5.0 mengguncang Kabupaten Bandung dan sekitarnya sekitar pukul 09.41 WIB, Rabu (18/9). Titik gempa berada di darat pada jarak 25 kilometer tenggara Kabupaten Bandung dengan kedalaman 10 kilometer.*
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024