Satuan Tugas (Satgas) TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-122 Kodim 0608/Cianjur Jawa Barat membangun tiga unit sumur bor di Desa Ciandam Kecamatan Mande, untuk memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat yang setiap musim kemarau mengalami kekeringan.
Dansatgas TMMD ke-122 Letkol Kav Yerry Bagus Merdiyanto di Cianjur Minggu mengatakan, selama ini warga di desa tersebut kesulitan mendapatkan air bersih, terutama saat masuknya musim kemarau, sehingga terpaksa memakai air sungai untuk kebutuhan rumah tangga.
"Kegiatan tambahan dalam TMMD di Desa Ciandam Kecamatan Mande, salah satunya membangun sumur bor sebagai solusi bagi warga yang setiap musim kemarau kesulitan mendapatkan pasokan air bersih untuk kebutuhan rumah tangga," katanya.
Dia menjelaskan, kebutuhan air bersih sangat penting bagi masyarakat, sehingga dalam kegiatan manunggal desa kali ini, pihaknya membuat tiga titik sumur bor yang dapat dipergunakan lebih dari 500 kepala keluarga, agar tidak lagi kesulitan mendapat sumber air.
Selama kegiatan tersebut, pihaknya tidak hanya fokus pada pembangunan fisik ataupun non fisik, namun memberikan kemudahan atas kesulitan yang dirasakan warga di setiap perkampungan di Desa Ciandam, termasuk memberikan edukasi pentingnya menjaga sumber air.
"Harapan kami masyarakat dapat memanfaatkan sumur bor dengan baik setelah program TMMD selesai, termasuk menjaga keberadaan sumber air sehingga dapat memberikan air untuk kebutuhan warga dalam waktu panjang terutama saat kemarau," katanya.
Sementara warga penerima manfaat di tiga titik dibangunnya sumur bor, merasa sangat terbantu karena selama ini terutama saat kemarau tiba sumber mata air di perkampungan termasuk dari sumur warga menghilang, sehingga warga terpaksa memakai air sungai.
Bahkan beberapa bulan yang lalu, warga terpaksa menunggu antrean untuk mendapat pasokan air bersih dari pemerintah melalui truk tangki Perumdam Cianjur yang datang dua kali dalam sehari.
"Setelah adanya sumur bor ini, kami merasa tenang karena saat kemarau ada sumber mata air yang akan kami jaga keberadaannya. Selama ini setiap kemarau kami terpaksa menggunakan air sungai karena sudah tidak ada air dalam kolam atau sumur milik warga," kata warga Ciandam, Rubiah (49).
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024
Dansatgas TMMD ke-122 Letkol Kav Yerry Bagus Merdiyanto di Cianjur Minggu mengatakan, selama ini warga di desa tersebut kesulitan mendapatkan air bersih, terutama saat masuknya musim kemarau, sehingga terpaksa memakai air sungai untuk kebutuhan rumah tangga.
"Kegiatan tambahan dalam TMMD di Desa Ciandam Kecamatan Mande, salah satunya membangun sumur bor sebagai solusi bagi warga yang setiap musim kemarau kesulitan mendapatkan pasokan air bersih untuk kebutuhan rumah tangga," katanya.
Dia menjelaskan, kebutuhan air bersih sangat penting bagi masyarakat, sehingga dalam kegiatan manunggal desa kali ini, pihaknya membuat tiga titik sumur bor yang dapat dipergunakan lebih dari 500 kepala keluarga, agar tidak lagi kesulitan mendapat sumber air.
Selama kegiatan tersebut, pihaknya tidak hanya fokus pada pembangunan fisik ataupun non fisik, namun memberikan kemudahan atas kesulitan yang dirasakan warga di setiap perkampungan di Desa Ciandam, termasuk memberikan edukasi pentingnya menjaga sumber air.
"Harapan kami masyarakat dapat memanfaatkan sumur bor dengan baik setelah program TMMD selesai, termasuk menjaga keberadaan sumber air sehingga dapat memberikan air untuk kebutuhan warga dalam waktu panjang terutama saat kemarau," katanya.
Sementara warga penerima manfaat di tiga titik dibangunnya sumur bor, merasa sangat terbantu karena selama ini terutama saat kemarau tiba sumber mata air di perkampungan termasuk dari sumur warga menghilang, sehingga warga terpaksa memakai air sungai.
Bahkan beberapa bulan yang lalu, warga terpaksa menunggu antrean untuk mendapat pasokan air bersih dari pemerintah melalui truk tangki Perumdam Cianjur yang datang dua kali dalam sehari.
"Setelah adanya sumur bor ini, kami merasa tenang karena saat kemarau ada sumber mata air yang akan kami jaga keberadaannya. Selama ini setiap kemarau kami terpaksa menggunakan air sungai karena sudah tidak ada air dalam kolam atau sumur milik warga," kata warga Ciandam, Rubiah (49).
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024