China berharap Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN diikuti dengan KTT ASEAN Plus Three, East Asian Summit dan pertemuan lainnya di Vientiane, Laos dapat menghasilkan kestabilan di tengah gejolak ketidakstabilan di kawasan.

"China mendukung tema pertemuan para pemimpin Asia Timur dalam KTT ASEAN 2024 'ASEAN: Meningkatkan Konektivitas dan Ketahanan', China akan bekerja sama dengan ASEAN dan negara-negara di kawasan untuk membangun konsensus untuk menghargai perdamaian dan stabilitas yang sudah diperoleh dengan susah payah," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Mao Ning dalam konferensi pers di Beijing, China pada Selasa.

KTT Ke-44 dan Ke-45 ASEAN yang juga akan diikuti dengan KTT ASEAN Plus Three, KTT Asia Timur maupun pertemuan para pemimpin ASEAN dengan tujuh mitra dialog yakni Australia, China, Jepang, India, Korea, Amerika Serikat dan Kanada akan dilangsungkan pada 9-11 Oktober 2024 di Vientiane, Laos.

Rencananya KTT tersebut akan dihadiri 17 kepala negara/pemerintahan serta Sekretaris Jenderal (Sekjen) ASEAN dan Sekjen PBB. Perdana Menteri (PM) China Li Qiang juga akan menghadiri pertemuan tingkat tinggi tersebut.

"Dunia telah memasuki periode baru yang penuh turbulensi dan transformasi. Secara umum, kawasan Asia Timur mempertahankan momentum perdamaian dan pembangunan yang baik, tetapi ketidakstabilan, ketidakpastian dan faktor-faktor yang tidak dapat diramalkan terus meningkat," ungkap Mao Ning.

China, kata Mao Ning, ingin agar kawasan dapat punya cita-cita untuk pembangunan bersama dan sama-sama merasa punya kepentingan untuk menanggapi tantangan tersebut melalui solidaritas dan kerja sama.

"Kami mendukung Laos sebagai ketua bergilir ASEAN dan mendukung komunitas ASEAN untuk mencapai kemajuan. Chinna akan bekerja sama dengan negara-negara di kawasan untuk memperdalam rasa saling percaya, memperkuat kerja sama, dan menyuntikkan dorongan baru bagi perdamaian, stabilitas, pembangunan, dan kemakmuran kawasan dan dunia," tambah Mao Ning.

Mao Ning pun menyampaikan empat gagasan yang akan disampaikan PM Li Qiang dalam KTT ASEAN.

"Pertama, kita perlu bersama-sama mempromosikan integrasi ekonomi regional, meningkatkan liberalisasi dan fasilitasi perdagangan dan investasi, membangun konektivitas tingkat tinggi dan meningkatkan pembangunan terpadu rantai industri dan pasokan di kawasan," jelas Mao Ning.

Gagasan kedua, China dan negara-negara ASEAN perlu bersama-sama menumbuhkan pendorong baru untuk pembangunan regional, memanfaatkan peluang industri yang sedang berkembang, dan memacu kerja sama saling menguntungkan di berbagai bidang seperti ekonomi digital, pembangunan hijau, inovasi riset dan teknologi maupun kecerdasan buatan.

"Ketiga, kita perlu bersama-sama mempromosikan pertukaran antarmasyarakat dan budaya, meningkatkan kerja sama praktis di berbagai bidang seperti pariwisata, budaya, kepemudaan dan media, serta mendorong dialog dan diskusi antarperadaban," ungkap Mao Ning.

Gasasan keempat adalah China mengusulkan agar ASEAN bersama-sama menegakkan tatanan regional, mengonsolidasikan arsitektur kerja sama regional yang berpusat pada ASEAN, terbuka dan inklusif.

"Mempraktikkan multilateralisme sejati, menolak konfrontasi blok, dan menjadikan kawasan Asia Tenggara dan Asia Timur sebagai platform kerja sama yang saling menguntungkan," tambah Mao Ning.

Dalam KTT ASEAN, direncanakan sejumlah sekton yang menjadi fokus pembahasan, antara lain adalah integrasi ekonomi, mewujudkan masa depan yang inklusif dan berkelanjutan, transformasi digital, peran budaya dan seni ASEAN bagi inklusi dan keberlanjutan, rencana strategis bagi visi masyarakat ASEAN 2045, sentralitas ASEAN, ketahanan perubahan iklim, peran perempuan dan anak dalam transformasi ASEAN, serta ketahanan di bidang kesehatan.

Pada upacara penutupan KTT ASEAN ke-44 dan ke-45 serta KTT terkait lainnya, Laos sebagai Ketua ASEAN tahun 2024 akan menyerahkan Keketuaan kepada Malaysia sebagai Ketua ASEAN tahun 2025.


 
 

Pewarta: Desca Lidya Natalia

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024