Program kakak asuh stunting untuk masyarakat di Kota Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar) menjadi bagian upaya bersama untuk menurunkan stunting.

"Pemerintah Kota Pontianak menyambut baik program kakak asuh yang diinisiasi oleh Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kalbar. Program tersebut memberikan bantuan melalui tanggung jawab sosial dari mitra. Program ini bisa menjadi bagian untuk menurunkan angka stunting di Kota Pontianak," ujar Penjabat Wali Kota Pontianak Ani Sofian di Pontianak, Jumat.

Ia menambahkan melalui kegiatan tersebut bisa memberikan manfaat yang maksimal dalam rangka mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) di Kota Pontianak yang berkualitas.

Menurutnya, program kakak asuh stunting ini mengajak masyarakat untuk menjadi mentor atau kakak asuh bagi anak-anak yang teridentifikasi mengalami stunting. Kakak asuh ini akan menjadi pendamping dalam mensosialisasikan pentingnya menjaga agar anak tidak stunting.

"Para kakak asuh nantinya akan memberikan pendampingan, mulai dari memberikan edukasi tentang pentingnya gizi seimbang hingga memberikan dukungan moral bagi anak-anak dan keluarganya," tuturnya.

Ia juga menekankan pentingnya peran semua pihak terutama terhadap mereka yang memerlukan perhatian dan tindakan bersama dalam mengatasi stunting.

"Dengan adanya program ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi anak-anak yang membutuhkan," tutupnya.

Penurunan stunting di Kota Pontianak menunjukkan hasil yang signifikan dari tahun ke tahun. Mulai dari 2021 angka stunting berada di 24,4 persen, turun menjadi 19,7 persen di tahun 2022. Kemudian pada 2023 berhasil ditekan menjadi 16,7 persen. Selanjutnya pada 2024 ditargetkan sebagaimana target nasional menjadi 14 persen.

Pewarta: Dedi

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024