PT Pupuk Indonesia (Persero) menyatakan komitmennya untuk mendukung serta berkontribusi dalam mewujudkan swasembada pangan, yang menjadi salah satu program prioritas pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
Dukungan itu disampaikan Wakil Direktur Utama Pupuk Indonesia Gusrizal dalam acara bincang buku "Elephant Learns Flamenco: BUMN Lincah Menari, Menuju Indonesia Emas 2045" di kampus Institut Pertanian Bogor (IPB), Bogor, Selasa (5/11).
Gusrizal mengatakan, Pupuk Indonesia telah memiliki sejumlah program untuk mendukung swasembada pangan, salah satunya Program Makmur.
“Program Makmur merupakan bentuk komitmen kami untuk membangun ketahanan pangan di Indonesia. Dengan dukungan pemerintah dan kolaborasi erat dengan petani, kami berharap dapat membantu petani mengoptimalkan hasil panen dan mencapai swasembada pangan yang berkelanjutan,” ujar Gusrizal dalam siaran persnya di Jakarta, Kamis.
Program Makmur, yang diinisiasi dan diluncurkan oleh Menteri BUMN Erick Thohir pada Agustus 2021, merupakan upaya Pupuk Indonesia untuk menghubungkan petani dengan ekosistem pertanian, guna memberikan kemudahan bagi para petani dalam mengakses pupuk hingga permodalan.
Ekosistem pertanian yang dimaksud itu terdiri dari project leader, asuransi, lembaga keuangan, teknologi pertanian, agro input, pemerintah daerah, dan offtaker.
Melalui program ini, Pupuk Indonesia memberikan pendampingan, pelatihan, dan bantuan teknologi kepada petani untuk meningkatkan hasil pertanian mereka.
Pendekatan yang kolaboratif dan berbasis pemberdayaan ini diharapkan membantu petani tidak hanya dalam aspek produktivitas, tetapi juga peningkatan pendapatan serta kesejahteraan.
Gusrizal menyatakan, Pupuk Indonesia siap berinovasi serta berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk mewujudkan cita-cita swasembada pangan.
“Pupuk Indonesia terus mengembangkan berbagai inovasi, termasuk melalui program digitalisasi dan kolaborasi dengan petani serta pemerintah untuk menjawab tantangan swasembada pangan di masa depan,” tuturnya.
Lebih lanjut, ia mengatakan Pupuk Indonesia berkomitmen untuk memastikan ketersediaan pupuk dengan menambah kapasitas produksi melalui pembangunan pabrik baru maupun revitalisasi pabrik lama, serta distribusi yang efisien.
Salah satu langkah yang telah diambil perusahaan adalah penerapan sistem digitalisasi end-to-end dalam proses produksi hingga distribusi pupuk melalui I-Pubers, yang memungkinkan perseroan dapat memantau dan mengontrol seluruh rantai distribusi sehingga pupuk dapat disalurkan tepat waktu dan sesuai dengan kebutuhan petani di berbagai daerah.
Selain menjamin ketersediaan pupuk, Pupuk Indonesia berkomitmen untuk menjaga agar harga pupuk tetap terjangkau oleh petani.
Pupuk Indonesia pun mengapresiasi kebijakan pemerintah mengenai harga gas bumi tertentu. Dengan mempertimbangkan bahwa biaya gas berkontribusi signifikan terhadap biaya produksi pupuk urea dan NPK, kebijakan ini dinilai sangat membantu perusahaan dalam menjaga stabilitas harga jual pupuk.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024
Dukungan itu disampaikan Wakil Direktur Utama Pupuk Indonesia Gusrizal dalam acara bincang buku "Elephant Learns Flamenco: BUMN Lincah Menari, Menuju Indonesia Emas 2045" di kampus Institut Pertanian Bogor (IPB), Bogor, Selasa (5/11).
Gusrizal mengatakan, Pupuk Indonesia telah memiliki sejumlah program untuk mendukung swasembada pangan, salah satunya Program Makmur.
“Program Makmur merupakan bentuk komitmen kami untuk membangun ketahanan pangan di Indonesia. Dengan dukungan pemerintah dan kolaborasi erat dengan petani, kami berharap dapat membantu petani mengoptimalkan hasil panen dan mencapai swasembada pangan yang berkelanjutan,” ujar Gusrizal dalam siaran persnya di Jakarta, Kamis.
Program Makmur, yang diinisiasi dan diluncurkan oleh Menteri BUMN Erick Thohir pada Agustus 2021, merupakan upaya Pupuk Indonesia untuk menghubungkan petani dengan ekosistem pertanian, guna memberikan kemudahan bagi para petani dalam mengakses pupuk hingga permodalan.
Ekosistem pertanian yang dimaksud itu terdiri dari project leader, asuransi, lembaga keuangan, teknologi pertanian, agro input, pemerintah daerah, dan offtaker.
Melalui program ini, Pupuk Indonesia memberikan pendampingan, pelatihan, dan bantuan teknologi kepada petani untuk meningkatkan hasil pertanian mereka.
Pendekatan yang kolaboratif dan berbasis pemberdayaan ini diharapkan membantu petani tidak hanya dalam aspek produktivitas, tetapi juga peningkatan pendapatan serta kesejahteraan.
Gusrizal menyatakan, Pupuk Indonesia siap berinovasi serta berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk mewujudkan cita-cita swasembada pangan.
“Pupuk Indonesia terus mengembangkan berbagai inovasi, termasuk melalui program digitalisasi dan kolaborasi dengan petani serta pemerintah untuk menjawab tantangan swasembada pangan di masa depan,” tuturnya.
Lebih lanjut, ia mengatakan Pupuk Indonesia berkomitmen untuk memastikan ketersediaan pupuk dengan menambah kapasitas produksi melalui pembangunan pabrik baru maupun revitalisasi pabrik lama, serta distribusi yang efisien.
Salah satu langkah yang telah diambil perusahaan adalah penerapan sistem digitalisasi end-to-end dalam proses produksi hingga distribusi pupuk melalui I-Pubers, yang memungkinkan perseroan dapat memantau dan mengontrol seluruh rantai distribusi sehingga pupuk dapat disalurkan tepat waktu dan sesuai dengan kebutuhan petani di berbagai daerah.
Selain menjamin ketersediaan pupuk, Pupuk Indonesia berkomitmen untuk menjaga agar harga pupuk tetap terjangkau oleh petani.
Pupuk Indonesia pun mengapresiasi kebijakan pemerintah mengenai harga gas bumi tertentu. Dengan mempertimbangkan bahwa biaya gas berkontribusi signifikan terhadap biaya produksi pupuk urea dan NPK, kebijakan ini dinilai sangat membantu perusahaan dalam menjaga stabilitas harga jual pupuk.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024