Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan potensi banjir pesisir atau rob di beberapa wilayah akibat fenomena supermoon atau bulan baru, sehingga bulan tampak lebih besar di langit.
"Adanya fenomena supermoon pada tanggal 16 November 2024 mendatang berpotensi meningkatkan ketinggian air laut maksimum," kata Direktur Meteorologi Maritim BMKG Eko Prasetyo dalam keterangan resmi di Jakarta, Selasa.
Berdasarkan pantauan BMKG dari data water level dan prediksi pasang surut, banjir rob berpotensi terjadi di beberapa wilayah pesisir Indonesia, di antaranya Pesisir Kepulauan Riau, Pesisir Sumatera Barat, Pesisir Lampung, Pesisir Banten, dan Pesisir Jakarta.
Kemudian, Pesisir utara Jawa Tengah, Pesisir Jawa Timur, Pesisir Nusa Tenggara Timur (NTT), Pesisir Kalimantan Barat, Pesisir Kalimantan Timur, dan Pesisir Papua.
"Potensi banjir pesisir yang secara umum berdampak pada aktivitas masyarakat di sekitar pelabuhan dan pesisir, seperti aktivitas bongkar muat di pelabuhan, aktivitas di permukiman pesisir, serta aktivitas tambak garam dan perikanan darat," ujar Eko.
Karena itu, Eko menegaskan, masyarakat diimbau untuk selalu waspada dan siaga untuk mengantisipasi dampak dari pasang maksimum air laut dan mengecek informasi data terbaru terkait cuaca maritim dari kanal resmi BMKG, baik melalui call center 021-6546315/18, call center BMKG 196, situs resmi http://maritim.bmkg.go.id, serta media sosial resmi Twitter dan Instagram @BMKGmaritim, atau langsung menghubungi kantor BMKG terdekat.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024
"Adanya fenomena supermoon pada tanggal 16 November 2024 mendatang berpotensi meningkatkan ketinggian air laut maksimum," kata Direktur Meteorologi Maritim BMKG Eko Prasetyo dalam keterangan resmi di Jakarta, Selasa.
Berdasarkan pantauan BMKG dari data water level dan prediksi pasang surut, banjir rob berpotensi terjadi di beberapa wilayah pesisir Indonesia, di antaranya Pesisir Kepulauan Riau, Pesisir Sumatera Barat, Pesisir Lampung, Pesisir Banten, dan Pesisir Jakarta.
Kemudian, Pesisir utara Jawa Tengah, Pesisir Jawa Timur, Pesisir Nusa Tenggara Timur (NTT), Pesisir Kalimantan Barat, Pesisir Kalimantan Timur, dan Pesisir Papua.
"Potensi banjir pesisir yang secara umum berdampak pada aktivitas masyarakat di sekitar pelabuhan dan pesisir, seperti aktivitas bongkar muat di pelabuhan, aktivitas di permukiman pesisir, serta aktivitas tambak garam dan perikanan darat," ujar Eko.
Karena itu, Eko menegaskan, masyarakat diimbau untuk selalu waspada dan siaga untuk mengantisipasi dampak dari pasang maksimum air laut dan mengecek informasi data terbaru terkait cuaca maritim dari kanal resmi BMKG, baik melalui call center 021-6546315/18, call center BMKG 196, situs resmi http://maritim.bmkg.go.id, serta media sosial resmi Twitter dan Instagram @BMKGmaritim, atau langsung menghubungi kantor BMKG terdekat.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024