Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid menegaskan peran penting generasi muda Indonesia, yang mayoritas penduduknya adalah Gen Z dan Milenial, sebagai agen perubahan dalam memperkenalkan identitas bangsa kepada dunia.

Meutya mengatakan hal tersebut saat tampil sebagai narasumber utama dalam World Public Relations Forum (WPRF) 2024 yang digelar di Bali, Rabu.

Dikutip dari rilis pers, Selasa, Meutya menyampaikan pesan Presiden Prabowo Subianto bahwa warisan budaya bukan hanya kebanggaan nasional, tetapi juga elemen strategis untuk memperkuat posisi Indonesia di tingkat global.

Indonesia, dengan 1.941 warisan budaya tak benda yang telah diakui secara nasional dan 13 di antaranya tercatat di UNESCO, berkomitmen untuk melestarikan kekayaan budayanya.



Pemerintah juga menargetkan pengakuan 1.238 item baru hingga akhir 2024, serta terus melestarikan ribuan situs cagar budaya.

Melalui teknologi digital seperti kecerdasan artifisial (AI) dan big data, Indonesia memanfaatkan platform global untuk mempromosikan nilai “Bhinneka Tunggal Ika” sebagai bagian dari diplomasi budaya.

Meutya mengatakan teknologi dapat menjadi sarana utama untuk menyampaikan narasi positif dan memperkuat persepsi global tentang Indonesia.

Meutya pun mengajak seluruh pihak untuk berkolaborasi dalam memanfaatkan diplomasi budaya dan teknologi digital sebagai jalan menuju harmoni global.

“Dengan nilai-nilai keberagaman dan persatuan, Indonesia siap menjadi inspirasi dunia,” kata dia.

Dalam kesempatan itu, Meutya juga menyampaikan bahwa Indonesia terus menunjukkan komitmennya dalam melawan misinformasi, salah satunya dengan memprakarsai ASEAN Guideline on Combating Fake News and Disinformation.

Inisiatif ini menunjukkan bahwa selain memperkuat diplomasi budaya, Indonesia juga berperan aktif dalam menjaga kepercayaan publik dan stabilitas informasi.

Dalam forum ini, Menkomdigi hadir mewakili Presiden Prabowo yang berhalangan hadir karena melaksanakan agenda kenegaraan di luar negeri.

Dengan tema "Purposeful Influence for the Common Good", WPRF 2024 menyoroti peran Indonesia sebagai pemimpin regional dalam memadukan warisan budaya dengan teknologi digital modern.

Acara ini juga dihadiri oleh Menteri Komunikasi Malaysia Fahmi Fadzil Minister of Information and National Orientation Nigeria Alhaji Mohammed Idris, Chief of Staff New Zealand Institute of Skill and Technology Ziena Jalil, dan Sekretaris Jenderal ASEAN Kao Kim Hourn.



 

Pewarta: Fathur Rochman

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024