Pj Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono menyebut Gerakan Pramuka Kwarda Jatim memiliki peran penting dalam membantu pemerintah dalam menekan angka kemiskinan, salah satunya melalui program bantuan pemugaran atau renovasi rumah tidak layak huni (RTLH).

"Program pemugaran RTLH ini selaras dengan program pemerintah. Karena untuk menurunkan angka kemiskinan, salah satu indikatornya adalah mempunyai rumah yang layak," kata Adhy di Surabaya, Sabtu.

Kegiatan pemugaran RTLH ini merupakan rangkaian kegiatan pengembangan Kepramukaan dalam bentuk peningkatan wawasan kebangsaan dan peduli kemanusiaan di tiga Kwarcab yakni Kota Malang, Lamongan dan Jember. Terdapat enam RTLH yang dilakukan pemugaran oleh para Pramuka penegak di Jatim.

"Untuk itu, kami menyampaikan terima kasih dan apresiasi atas inisiatif gerakan pramuka Jatim atas berbagai kegiatan produktif yang dilakukan. Termasuk program yang berseiring dengan kebijakan pemerintah dalam upaya penurunan angka kemiskinan," kata Ketua Majelis Pembimbing Daerah (Mabida) Gerakan Pramuka Jatim itu.

Melihat adanya dukungan gerakan Pramuka dalam pemugaran RTLH warga, Adhy menyebut Pemprov Jatim akan mendukung program tersebut dengan menambah jumlah pemugaran rumah menjadi 100 unit rumah dalam setahun pada tahun 2025 mendatang.

"Kami coba rencanakan untuk tambahkan anggarannya. Kalau tadi Rp50 juta untuk rehabilitasi 6 rumah, maka mulai Januari 2025, kita bantu untuk renovasi 100 unit rumah," katanya.

Ia juga meminta agar Gerakan Pramuka Kwarda Jatim mulai berkoordinasi dengan Dinas Sosial dan Bappeda untuk mulai memetakan sasaran warga yang rumahnya harus diperbaiki.

"Bantuan rehabilitasi rumah harus tepat sasaran, prioritasnya harus dari orang miskin. Maka datanya harus tepat, sehingga harus berkoordinasi dengan Bappeda maupun dengan Dinas Sosial karena mereka yang punya datanya," ucapnya.

Lebih lanjut Adhy mengatakan berbagai program bantuan tersebut menjadi bukti bahwa kepedulian dan kesetiakawanan sosial masyarakat sangat tinggi.

Dengan adanya bantuan dan koordinasi serta kolaborasi yang dilakukan, Adhy berharap kemiskinan dan kemiskinan ekstrem di Jatim dapat menurun secara signifikan, bahkan mendekati 0 persen.

"Selama lima tahun terakhir ini kemiskinan kita turun hingga mencapai 9,7 persen dan kemiskinan ekstrem yang tahun 2020 lalu 4,4 persen, sekarang sudah 0,66 persen. Itu di bawah nasional. Kita sedang target di akhir tahun ini, survei bulan September yang insya Allah diumumkan awal tahun depan, kemiskinan ekstrem kita bisa mendekati 0 persen," ujarnya.

Sementara itu, Ketua Kwarda Jatim Arum Sabil menyampaikan kegiatan peningkatan wawasan kebangsaan ini dilaksanakan sebagai sarana untuk membangun karakter anak muda di wilayah setempat melalui peningkatan wawasan kebangsaan dan menumbuhkan rasa peduli dan peka terhadap permasalahan yang ada di tengah masyarakat.

Salah satu bentuk kepedulian yang dilakukan oleh gerakan Pramuka Jatim adalah melalukan pemugaran enam RTLH yang tersebar di tiga kota yakni Kota Malang, Lamongan dan Jember.

"Melalui kegiatan ini Pramuka Penegak Jawa Timur diharapkan mampu untuk terus menjadi manusia Pancasila mengamalkan Satya Dharma Pramuka dalam setiap kehidupannya," ujarnya.

 

 

Pewarta: Willi Irawan

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024