Surabaya (ANTARA) - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menegaskan program One Pesantren One Product (OPOP) harus naik kelas melalui inovasi, teknologi, dan sinergi lintas sektor agar produk pesantren mampu bersaing di pasar yang lebih luas.
“Alhamdulillah, OPOP ini sudah direplikasi di beberapa provinsi. Pastinya kita harus improve dengan beberapa sinergi yang sudah kita bangun. Dan sekarang ini mendapat penguatan dari sangat banyak sektor melalui ITS (Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya,” ujar Khofifah dalam keterangan diterima di Surabaya, Sabtu.
Khofifah menyampaikan penguatan program Eko-Tren OPOP penting dilakukan agar pelaku usaha pesantren memiliki daya saing setara dengan produk komersial, terutama dari sisi kualitas, kemasan, dan manajemen usaha.
Menurutnya, keberadaan OPOP Training Center (OTC) di Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) akan memberikan pendampingan menyeluruh kepada pelaku OPOP, mulai dari desain produk, pemanfaatan Artificial Intelligence (AI), sertifikasi halal, hingga peningkatan tata kelola usaha.
“OPOP Training Center ini akan membersamai mulai dari desain produk, penggunaan AI, sertifikasi halal, dan seterusnya. Oleh karena itu, kami menyampaikan terima kasih atas sinergi semua elemen strategis untuk pengembangan One Pesantren One Product ini,” katanya.
Ia menekankan bahwa peningkatan kualitas kemasan dan tampilan produk menjadi faktor penting untuk memperluas pasar usaha mikro, kecil, dan menengah berbasis pesantren.
“Maka sangat banyak pelaku-pelaku usaha dari ultra mikro, kecil, dan menengah yang pasti bermimpi untuk bisa mendapatkan produk dengan kualitas packaging yang indah. Dan tentu look nice itu menjadi penting supaya market-nya bisa menjangkau lebih luas dan lebih luas,” ujarnya.
Khofifah menambahkan, pemanfaatan teknologi dan AI diharapkan mampu meningkatkan efisiensi produksi, mendorong inovasi produk, serta membuka akses pasar yang lebih luas bagi usaha pesantren di Jawa Timur.
“Pertemuan kali ini tidak sekedar meresmikan OPOP Training Center, tetapi bahwa ada nilai tambah yang luar biasa jika kita bisa maksimalkan sinergitas ini. Jadi pelaku usaha di OPOP atau pengurus OPOP saya rasa akan memiliki kesempatan yang luar biasa untuk bisa memaksimalkan seluruh produk dan menjangkau pasar dan lebih luas lagi,” tuturnya.
OTC ITS berada satu kawasan dengan Inkubator dan Layanan Bisnis Inovasi (ILBI) ITS, yang selama ini mendampingi pengembangan startup berbasis inovasi, sehingga diharapkan mampu memperkuat ekosistem pengembangan ekonomi pesantren berbasis teknologi di Jawa Timur.
