Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Ibu di Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara, melaporkan pada Jumat (20/12) malam pukul 23.10 WIT gunung itu kembali meluncurkan sinar api setinggi 300 meter di atas puncak gunung.
"Sinar api itu terlihat setelah Gunung Ibu kembali erupsi dengan menyemburkan abu setinggi 2.500 meter," kata petugas Pos PGA Ibu di Kabupaten Halmahera Barat, Ridwan Djalil dalam keterangan tertulis yang dipantau dari Ternate, Jumat malam.
Baca juga: Aktivitas Gunung Semeru didominasi oleh gempa letusan
Dia menjelaskan, kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah Timur Laut dan erupsi ini berhasil terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 28 mm dan durasi sementara ini ± 5 menit 6 detik.
"Erupsi Gunung Ibu masih berlangsung saat laporan sedang dibuat," ungkapnya.
Dia mengatakan, saat ini kondisi gunung api setinggi 1.325 meter dari permukaan laut itu masih berada pada status Level III atau Siaga.
Oleh karena itu, kata dia, masyarakat di sekitar Gunung Ibu maupun wisatawan, agar tidak beraktivitas di dalam radius 4 kilometer dan perluasan sektoral berjarak 5.5 kilometer ke arah bukaan kawah di bagian utara dari kawah aktif gunung itu.
Baca juga: Warga keluhkan KMP Gunung Palong tidak beroperasi, hambat arus balik Natal
"Jika terjadi hujan abu, masyarakat yang beraktivitas di luar rumah disarankan untuk menggunakan masker maupun kacamata, guna terhindar dari paparan abu gunung tersebut," ujarnya
Dia berharap kepada seluruh pihak, agar menjaga kondusifitas suasana di masyarakat, tidak menyebarkan narasi bohong (hoax), dan tidak terpancing isu-isu yang tidak jelas sumbernya sekaligus meminta kepada masyarakat untuk selalu mengikuti arahan dari pemerintah daerah.
Pemerintah Kabupaten Halmahera Barat agar senantiasa berkoordinasi dengan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi di Bandung atau dengan Pos Pengamatan Gunung Ibu yang berada di DezaGam Ici untuk mendapatkan informasi langsung tentang aktivitas gunung api itu.
Baca juga: Badan Geologi catat 35 kali gempa embusan Gunung Karangetang di Sitaro
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024