PT PLN (Persero) mengajak "Independent Power Producer" (IPP) dan "Excess Power" (EP), PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Barat (UID Sulselrabar) menyukseskan transisi energi dan mendukung ketahanan dan kedaulatan pangan.
PLN mengundang 16 pimpinan IPP untuk bersinergi dalam mewujudkan ketahanan pangan yang berbasis energi bersih.
Direktur Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro Madong, Karel Sampe Payung melalui keterangannya di Makassar, Sulsel, Sabtu, mengapresiasi PLN atas inisiatifnya dalam penyelenggaraan Rapat Koordinasi dalam rangka meningkatkan penggunaan energi bersih dan mendukung ketahanan pangan.
“Kami mengapresiasi dedikasi dan inovasi PLN dalam mendukung keberlanjutan energi hijau serta pertumbuhan ekonomi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat,” ujar Karel.
Menurut dia, selama ini PLN telah mencerminkan kemampuan dalam menyediakan listrik yang andal sekaligus berkontribusi terhadap pembangunan berkelanjutan.
General Manager PLN UID Sulselrabar Budiono mengungkapkan apresiasi atas dukungan para IPP dan EP sehingga PLN UID Sulselrabar dapat melayani 4,1 juta pelanggan. “Dukungan luar biasa dari IPP, kami bisa terus berkembang,” kata Budiono.
Budiono menjelaskan bahwa PLN terus bertransformasi secara konsisten untuk mempercepat transisi energi dan pemerataan akses listrik hingga pelosok, guna meningkatkan ekonomi masyarakat.
“PLN berkomitmen mempercepat transisi energi dan menghadirkan listrik hingga ke pelosok negeri, karena listrik dapat meningkatkan taraf hidup dan perekonomian. Kami mengajak seluruh pelanggan untuk bersama-sama menyukseskan transisi energi menuju Net Zero Emission pada tahun 2060 demi masa depan yang lebih baik,” kata Budiono.
Dia menyatakan PLN siap mendukung pengairan sawah dan industri pengolahan sawah dengan sumber energi listrik yang ramah lingkungan.
Budiono merinci, per Desember 2024, total pelanggan Electrifying Agriculture di Provinsi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat adalah sebanyak 3.820 pelanggan dengan total daya terpasang sebesar 191.618 kiloVolt Ampere (kVA).
"Hal tersebut wujud nyata keseriusan PLN dalam mendukung program ketahanan pangan. Terbukti setelah menggunakan energi listrik, petani dapat menghemat biaya operasional dan meningkatkan kapasitas produksi," ujar Budiono.
Budiono juga mencatat dalam wilayah kerja PLN UID Sulselrabar terdapat 14 IPP dan 2 EP dengan total daya mampu 88,71 MegaWatt (MW). Diketahui, pembangkit tersebut juga memberikan kontribusi dalam pasokan sebesar 45,7 persen Energi Baru Terbarukan (EBT) di Sistem Kelistrikan Sulawesi Bagian Selatan (Sulbagsel).
Editor : Admin Antarakalbar
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2025