Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jambi menurunkan tim untuk memastikan keberadaan Gajah Sumatera (Elephas maximus Sumatrensis) yang masuk ke lahan perkebunan masyarakat sekitar kawasan Muara Danau dan Lubuk Kambing, Kecamatan Renah Mendaluh, Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Provinsi Jambi.
"Tim dari Seksi Konservasi Wilayah 3 sedang bergerak untuk berkoordinasi dengan para pihak di sana," kata Kepala BKSDA Jambi Agung Nugroho di Jambi, Rabu.
Agung belum bisa memastikan keberadaan gajah tersebut, karena informasi baru diterima berdasarkan berita dari media. Pihak BKSDA belum menerima informasi lapangan atau laporan dari pusat layanan (Call Center).
"Kita tunggu informasi resmi dari tim yang sedang turun ke lapangan, memang wilayah itu merupakan kantong-kantong habitat gajah," katanya.
Baca juga: Penggalian fosil gajah purba diperluas untuk dijadikan objek wisata
Sebelumnya anggota DPRD Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar) menyatakan berdasarkan laporan masyarakat Lubuk Kambing dan Muara Danau melaporkan sebagian lahan perkebunan kelapa sawit warga dirusak oleh kawanan gajah.
Diperkirakan ada tiga Gajah Sumatera berada di sekitar perkebunan, Masyarakat menduga gajah tersebut berasal dari Kawasan Taman Nasional Bukit Tigapuluh yang berada di lintas provinsi Indragiri Hulu dan Hilir Riau serta Kabupaten Tebo dan Tanjabbar Jambi.
Warga berharap pihak BKSDA bisa melakukan penghalauan gajah untuk menghindari kawanan gajah Sumatera itu masuk ke pemukiman warga di Kecamatan Renah Mendaluh, Tanjabbar.
Baca juga: WALHI dorong konsesi lain ikut Prabowo mengalihkan lahan untuk konservasi
Editor : Admin Antarakalbar
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2025