Kepala Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) Rudy M Harahap menekankan pentingnya efisiensi anggaran sebagai pemicu lahirnya kreativitas dan inovasi dalam menggali potensi Pendapatan Asli Daerah (PAD).
"Tekanan efisiensi seharusnya menjadi pemicu kreativitas, bukan penghambat munculnya ide-ide baru dalam pemungutan PAD. Pemerintah daerah harus lebih serius mengkaji dan meningkatkan penggalian potensi pendapatan yang selama ini belum tergarap optimal," kata Rudi di Pontianak, Kamis.
Rudy menegaskan bahwa tekanan efisiensi anggaran tidak boleh dipandang sebagai hambatan, melainkan kesempatan bagi perangkat daerah untuk lebih kreatif dalam mengembangkan sumber pendapatan baru.
Ia juga menyoroti pentingnya pemanfaatan teknologi informasi dan digitalisasi dalam sistem pembayaran pajak daerah, termasuk penggunaan QRIS sebagai solusi modern untuk meningkatkan kemudahan pembayaran dan transparansi penerimaan.
Selain inovasi teknologi, Rudy mengatakan sangat pentingnya adanya sinergi lintas sektor. Dirinya menekankan peningkatan PAD tidak hanya menjadi tugas Badan Pendapatan Daerah (Bapenda), tetapi merupakan tanggung jawab bersama seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
"Keberhasilan peningkatan PAD bergantung pada kolaborasi dan komitmen seluruh OPD. Kita harus menyusun rencana aksi yang terperinci dan melaksanakannya langsung ke lapangan," katanya.
Ia berharap kegiatan koordinasi tersebut dapat menghasilkan langkah-langkah strategis serta rencana aksi konkret yang mampu mengoptimalkan potensi kekayaan daerah menjadi sumber pendapatan signifikan.
"Upaya ini diyakini dapat mempercepat pembangunan daerah sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kalimantan Barat," katanya.
Editor : Admin Antarakalbar
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2025