Mogadishu (ANTARA Kalbar) - Pesawat-pesawat tempur menembakkan beberapa peluru kendali
(rudal) ke satu lokasi yang diduga pangkalan perompak Somalia di negara
porakporanda akibat perang itu, mencederai dua warga sipil, kata seorang
pejabat penjaga pantai, Selasa.
"Jet-jet militer tidak dikenal menembakkan beberapa rudal dekat desa Gumah, para pemuka masyarakat mengemukakan kepada kami setidaknya dua warga sipil cedera," kata penjaga pantai Mohammed Abdirahman, lapor AFP.
Para saksi mata mengatakan pesawat itu menggempur desa pantai Somalia timur laut yang terletak sekitar 220km timur Bossaso, pelabuhan utama negara bagian Puntland yang memisahkan diri itu.
"Dua pesawat menyerang desa yang terletak antara kota-kota Hafun dan Bargal... Pesawat itu datang dari laut, dan saya kira mereka menargetkan para perompak," kata Muse Jama, seorang tokoh masyarakat.
Beberapa saksi mata lainnya mengonfirmasikan serangan itu, tetapi tidak dapat memberikan rincian lebih jauh tentang pesawat-pesawat itu.
"Para pejabat di daerah itu sedang menyelidiki insiden itu," kata Abdirahman yang berbicara dari Bossaso.
Para perompak yang bersenjatakan senapan Kalashnikov berkeliaran mencari mangsa jauh melintasi Samudra India dari pangkalan-pangkalan mereka di Somalia utara, mencegat kapal-kapal asing yang mereka tahan selama beberapa bulan menuntut uang tebusan multi juta dolar AS.
Bulan lalu Uni Eropa mengizinkan angkatan-angkatan lautnya menyerang peralatan perompak Somalia di darat, dengan satu mandat bagi kapal-kapal perang atau helikopter-helikopter menembaki tempat-tempat penyimpanan senjata, kapal-kapal cepat, truk-truk atau peralatan lain di pantai.
Akan tetapi, tidak mungkin untuk memastikan negara yang memiliki pesawat itu, dan pasukan Uni Eropa belum pernah mengatakan mereka telah melancarkan serangan seperti itu.
Amerika Srikat juga mengoperasikan pesawat tidak berawak yang terbang di negara Tanduk Afrika itu, dan melaporkan telah menyerang para petempur yang bersekut dengan Al Qaida di Somalia selatan.
Perompakan berkembang di lepas pantai Somalia, mengecohkan usaha-usaha internasional -- termasuk patroli-patroli yang tetap oleh kapal-kapal perang dan hukuman yang berat bagi para perompak yang tertangkap.
Patrol anti-pembajakan Uni Eropa mengerahkan antara lima dan 10 kapal perang di lepas pantai Somalia sejak tahun 2008 untuk mengawal kapal-kapal yang membawa bantuan kemanusiaan dan mencegah serangan perompak terhadap kapal-kapal niaga yang menggunakan jalur pelayaran itu.
Beberapa negara lain termasuk Rusia dan China juga memberikan perlindungan bagi kapal-kapal mereka ketika melewati rute pelayaran yang sibuk melalui Teluk Aden dan Samudra India.
Para perompak diperkirakan menahan belasan kapal dan ratusan awak untuk meminta uang tebusan.
Pada Januari, satu komando pimpinan AS melakukan serangan untuk menyelamatkan dua dua pekerja kemanusiaan-- sorang wanita AS dan seorang pria Denmark yang disandera di Somalia tengah. (RN/Z002)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012
"Jet-jet militer tidak dikenal menembakkan beberapa rudal dekat desa Gumah, para pemuka masyarakat mengemukakan kepada kami setidaknya dua warga sipil cedera," kata penjaga pantai Mohammed Abdirahman, lapor AFP.
Para saksi mata mengatakan pesawat itu menggempur desa pantai Somalia timur laut yang terletak sekitar 220km timur Bossaso, pelabuhan utama negara bagian Puntland yang memisahkan diri itu.
"Dua pesawat menyerang desa yang terletak antara kota-kota Hafun dan Bargal... Pesawat itu datang dari laut, dan saya kira mereka menargetkan para perompak," kata Muse Jama, seorang tokoh masyarakat.
Beberapa saksi mata lainnya mengonfirmasikan serangan itu, tetapi tidak dapat memberikan rincian lebih jauh tentang pesawat-pesawat itu.
"Para pejabat di daerah itu sedang menyelidiki insiden itu," kata Abdirahman yang berbicara dari Bossaso.
Para perompak yang bersenjatakan senapan Kalashnikov berkeliaran mencari mangsa jauh melintasi Samudra India dari pangkalan-pangkalan mereka di Somalia utara, mencegat kapal-kapal asing yang mereka tahan selama beberapa bulan menuntut uang tebusan multi juta dolar AS.
Bulan lalu Uni Eropa mengizinkan angkatan-angkatan lautnya menyerang peralatan perompak Somalia di darat, dengan satu mandat bagi kapal-kapal perang atau helikopter-helikopter menembaki tempat-tempat penyimpanan senjata, kapal-kapal cepat, truk-truk atau peralatan lain di pantai.
Akan tetapi, tidak mungkin untuk memastikan negara yang memiliki pesawat itu, dan pasukan Uni Eropa belum pernah mengatakan mereka telah melancarkan serangan seperti itu.
Amerika Srikat juga mengoperasikan pesawat tidak berawak yang terbang di negara Tanduk Afrika itu, dan melaporkan telah menyerang para petempur yang bersekut dengan Al Qaida di Somalia selatan.
Perompakan berkembang di lepas pantai Somalia, mengecohkan usaha-usaha internasional -- termasuk patroli-patroli yang tetap oleh kapal-kapal perang dan hukuman yang berat bagi para perompak yang tertangkap.
Patrol anti-pembajakan Uni Eropa mengerahkan antara lima dan 10 kapal perang di lepas pantai Somalia sejak tahun 2008 untuk mengawal kapal-kapal yang membawa bantuan kemanusiaan dan mencegah serangan perompak terhadap kapal-kapal niaga yang menggunakan jalur pelayaran itu.
Beberapa negara lain termasuk Rusia dan China juga memberikan perlindungan bagi kapal-kapal mereka ketika melewati rute pelayaran yang sibuk melalui Teluk Aden dan Samudra India.
Para perompak diperkirakan menahan belasan kapal dan ratusan awak untuk meminta uang tebusan.
Pada Januari, satu komando pimpinan AS melakukan serangan untuk menyelamatkan dua dua pekerja kemanusiaan-- sorang wanita AS dan seorang pria Denmark yang disandera di Somalia tengah. (RN/Z002)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012