Sungai Raya (ANTARA Kalbar) - Masyarakat Kecamatan Batu Ampar Kabupaten Kubu Raya saat ini lebih mudah mendapatkan informasi dan hiburan dari televisi setelah masuknya listrik pada beberapa desa di kecamatan itu.
"Dengan dipasoknya listrik dari Perusahaan Listrik Negara (PLN) selama 24 jam di beberapa Desa di Kecamatan Batu Ampar, membuat warga lebih mudah untuk mendapatkan informasi dan hiburan, baik melalui Televisi, Radio maupun internet," kata Camat Batu Ampar, Syahril Nur, di Sungai Raya, Selasa.
Dia mengatakan, meski warganya hanya menikmati listrik selama dua hari dalam seminggu, namun tetap membuat masyarakat setempat merasa bersyukur dan berterima kasih kepada pihak PLN dan Pemkab Kubu Raya karena memperhatikan masyarakat yang berada di daerah pesisir di Kabupaten Kubu Raya.
Di tempat terpisah, anggota DPRD Kubu Raya Dapil Kubu-Batu Ampar-Terentang, Sahrudin sangat mendukung program pemerintah Kubu Raya dan PLN yang memasok listrik beberapa desa di Kecamatan Batu Ampar menjadi 24 jam.
"Meski hanya seminggu, dua kali saja, namun masyarakat sudah bersyukur bisa menikmati listrik selama 24 jam," kata pria kelahiran Padang Tikar ini.
Sahrudin sangat berterimakasih kepada pemerintah daerah dan PLN yang telah memasukkan aliran arus listrik. Selain itu, tidak lupa pula atas kerja sama masyarakat yang telah bersedia memberikan dukungan terhadap masuknya jaringan listrik, dengan mengorbankan beberapa pohon kelapa yang ditebang untuk pemasangan jaringan listrik beberapa waktu lalu.
"Diharapkan arus listrik yang telah masuk ini, bisa bermanfaat bagi pertumbuhan perekonomian masyarakat serta bisa meningkatkan semuanya yang bisa memajukan Kecamatan Batu Ampar," harapnya.
Kepala Desa Sungai Besar, Yahya mengatakan, seluruh rumah yang ada di Desa Sungai Besar telah mendapatkan dan menikmati aliran listrik. Jadi warga tidak perlu mengalurkan biaya besar untuk menikmati listrik selama dari 24 jam meski hanya pada hari Jumat dan Minggu.
"Diharapkan dengan masuknya listrik PLN tersebut, dapat membantu masyarakat dalam meningkatkan perekonomiannya. Terutama bisa lebih menghemat biaya untuk memenuhi kebutuhan listrik yang salam ini cukup memberatkan," harapnya.
Rahmat, salah seorang warga Desa Sungai Besar mengatakan, masyarakat di Kecamatan Batu Ampar ini sudah puluhan tahun mendambakan pasokan listrik dari PLN bisa 24 jam. Namun, dengan kondisi geografis yang cukup sulit dijangkau membuat masyarakat hanya bisa menunggu.
"Selama ini masyarakat di sini, hanya bisa menikmati listrik selama 12 jam saja, terhitung sejak pukul 18.00 hingga pukul 06.00 WIB," katanya.
Dengan kondisi itu, tentunya masyarakat merasa kesulitan untuk melakukan aktivitasnya, terutama untuk mendapatkan informasi dan hiburan melalui TV maupun Radio. Seandainya ada warga yang bisa menikmati listrik di siang hari, maka warga tersebut harus memiliki mesin generator set.
Hal itu juga, membuat warga beserta perangkat desa setempat sepakat untuk menyumbang dana untuk membeli mesin generator set.
"Hal ini di lakukan untuk mempermudah masyarakat yang akan melakukan suatu acara, seperti pesta perkawinan, hari ulang tahun, dan apabila ada kunjungan kerja dari kepala daerah," tuturnya.
Namun, bagi masyarakat yang akan melakukan hajatan, maka masyarakat tersebut hanya membeli bahan bakar minyak yang digunakan untuk mesin generator set.
(pso-171)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012
"Dengan dipasoknya listrik dari Perusahaan Listrik Negara (PLN) selama 24 jam di beberapa Desa di Kecamatan Batu Ampar, membuat warga lebih mudah untuk mendapatkan informasi dan hiburan, baik melalui Televisi, Radio maupun internet," kata Camat Batu Ampar, Syahril Nur, di Sungai Raya, Selasa.
Dia mengatakan, meski warganya hanya menikmati listrik selama dua hari dalam seminggu, namun tetap membuat masyarakat setempat merasa bersyukur dan berterima kasih kepada pihak PLN dan Pemkab Kubu Raya karena memperhatikan masyarakat yang berada di daerah pesisir di Kabupaten Kubu Raya.
Di tempat terpisah, anggota DPRD Kubu Raya Dapil Kubu-Batu Ampar-Terentang, Sahrudin sangat mendukung program pemerintah Kubu Raya dan PLN yang memasok listrik beberapa desa di Kecamatan Batu Ampar menjadi 24 jam.
"Meski hanya seminggu, dua kali saja, namun masyarakat sudah bersyukur bisa menikmati listrik selama 24 jam," kata pria kelahiran Padang Tikar ini.
Sahrudin sangat berterimakasih kepada pemerintah daerah dan PLN yang telah memasukkan aliran arus listrik. Selain itu, tidak lupa pula atas kerja sama masyarakat yang telah bersedia memberikan dukungan terhadap masuknya jaringan listrik, dengan mengorbankan beberapa pohon kelapa yang ditebang untuk pemasangan jaringan listrik beberapa waktu lalu.
"Diharapkan arus listrik yang telah masuk ini, bisa bermanfaat bagi pertumbuhan perekonomian masyarakat serta bisa meningkatkan semuanya yang bisa memajukan Kecamatan Batu Ampar," harapnya.
Kepala Desa Sungai Besar, Yahya mengatakan, seluruh rumah yang ada di Desa Sungai Besar telah mendapatkan dan menikmati aliran listrik. Jadi warga tidak perlu mengalurkan biaya besar untuk menikmati listrik selama dari 24 jam meski hanya pada hari Jumat dan Minggu.
"Diharapkan dengan masuknya listrik PLN tersebut, dapat membantu masyarakat dalam meningkatkan perekonomiannya. Terutama bisa lebih menghemat biaya untuk memenuhi kebutuhan listrik yang salam ini cukup memberatkan," harapnya.
Rahmat, salah seorang warga Desa Sungai Besar mengatakan, masyarakat di Kecamatan Batu Ampar ini sudah puluhan tahun mendambakan pasokan listrik dari PLN bisa 24 jam. Namun, dengan kondisi geografis yang cukup sulit dijangkau membuat masyarakat hanya bisa menunggu.
"Selama ini masyarakat di sini, hanya bisa menikmati listrik selama 12 jam saja, terhitung sejak pukul 18.00 hingga pukul 06.00 WIB," katanya.
Dengan kondisi itu, tentunya masyarakat merasa kesulitan untuk melakukan aktivitasnya, terutama untuk mendapatkan informasi dan hiburan melalui TV maupun Radio. Seandainya ada warga yang bisa menikmati listrik di siang hari, maka warga tersebut harus memiliki mesin generator set.
Hal itu juga, membuat warga beserta perangkat desa setempat sepakat untuk menyumbang dana untuk membeli mesin generator set.
"Hal ini di lakukan untuk mempermudah masyarakat yang akan melakukan suatu acara, seperti pesta perkawinan, hari ulang tahun, dan apabila ada kunjungan kerja dari kepala daerah," tuturnya.
Namun, bagi masyarakat yang akan melakukan hajatan, maka masyarakat tersebut hanya membeli bahan bakar minyak yang digunakan untuk mesin generator set.
(pso-171)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012