Beirut (ANTARA Kalbar) - Pasukan rezim Suriah menembaki satu kamp pengungsi di Suriah selatan pada Rabu, menewaskan tiga orang termasuk seorang anak, kata pengamat Observatorium Hak Asasi Manusia Suriah.

Kamp di Provinsi Daraa adalah rumah bagi para pengungsi Palestina dan Suriah dari Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel, kata petugas Observatorium Rami Abdel Rahman kepada AFP.

Ledakan-ledakan dan tembakan-tembakan juga terdengar pada Rabu pagi di kota Daraa, kata Observatorium  dalam satu pernyataan, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.

Pengawas berbasis di Inggris itu juga memperbarui jumlah korban tewas di Suriah pada Selasa mencapai 64 orang, termasuk dua pejuang pemberontak dan 11 tentara reguler.

Juga di antara yang tewas terdapat 20 orang, yang Observatorium katakan "dibantai" di satu pemakaman di Khan Sheikhun, satu kota di Propinsi Idlib.

Selama pemakaman, konvoi pengamat gencatan senjata PBB diserang bom di Khan Sheikhun, merusak tiga kendaraan tapi tidak menimbulkan korban, kata PBB.

Pertumpahan darah itu dilakukan kendati ada gencatan senjata yang ditengahi oleh utusan khusus bersama PBB-Liga Arab  Kofi Annan sebagai bagian dari rencana enam pasal yang bertujuan mengakhiri kekerasan yang melanda Suriah sejak Maret 2011, ketika pemberontakan terhadap Presiden Bashar al-Assad dimulai.

PBB menuduh kedua pihak yang terlibat konflik melanggar gencatan senjata 12 April dan memperingatkan bahwa negara itu merayap mendekati perang sipil sepenuhnya.

Lebih dari 12.000 orang, sebagian besar warga sipil, tewas sejak
pemberontakan Suriah dimulai, kata Observatorium, termasuk lebih dari
900 tewas sejak gencatan senjata diberlakukan.

(H-AK)

Pewarta:

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012