Jakarta (ANTARA Kalbar) - Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Tjandra Yoga Aditama mengatakan bahwa Indonesia telah berhasil mengeliminasi polio menggunakan vaksin oral meskipun WHO belum memberikan status eliminasi.

"Efektivitas vaksin polio oral masih baik, tapi WHO membuat definisi kalau masih ada satu negara di suatu kawasan yang punya kasus, maka seluruh negara di kawasan itu belum dinyatakan bebas polio," ujar Tjandra, di Jakarta, Kamis.

Indonesia bersama 10 negara lain termasuk dalam kawasan Asia Tenggara WHO atau SEAR (South East Asia Region) dan di kawasan ini masih ada negara India yang belum bisa dinyatakan telah berhasil mengeliminasi polio.

"Kita tinggal menunggu India selama tiga tahun tidak ada kasus, baru SEAR bisa dinyatakan bebas polio. Saat ini India baru bebas polio selama 1 tahun 3 bulan," kata Tjandra.

Meskipun demikian, Wamenkes Ali Ghufron mengatakan Indonesia tetap harus mempersiapkan kemungkinan penggunaan vaksin polio secara injeksi yang sebenarnya ditemukan sebelum vaksin polio oral.

"Sekarang memang sedang diarahkan kesana, kita siap-siap. Bio Farma juga harus mempersiapkan untuk 4 atau 5 tahun kedepan memproduksi IPV dengan harga yang terjangkau," ujar Ghufron.

(A043)

Pewarta:

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012