Sungai Raya (ANTARA Kalbar) - Sekitar 150 penumpang Sriwijaya Air dengan nomor penerbangan SJ 188 dari Bandara Soekarno-Hatta Jakarta menuju Pontianak, mengalami "shock"  setelah pesawat yang mereka tumpangi tergelincir saat mendarat di Bandara Supadio Pontianak, sekitar pukul 12.10 WIB.

"Saat akan mendarat, kondisi cuaca memang sudah tidak mendukung karena tepat di atas bandara Supadio hujan sangat lebat. Tanpa pemberitahuan dari awak pesawat mengenai kondisi cuaca di luar, pesawat langsung mendarat," kata Muammar Khadafi, salah seorang penumpang pesawat Sriwijaya naas tersebut, di Sungai Raya, Jumat.

Dikatakan Khadafi, ketika pesawat mendarat, terjadi benturan keras sehingga membuat pesawat terguncang. Penumpang semakin panik ketika pesawat berjalan tidak stabil, dikarenakan landasan yang licin tergenang air.

"Sekitar satu menit setelah pesawat mendarat, tiba-tiba bagian depan pesawat menghantam keras ke bawah, tepat di ujung landasan. Saat itu juga semua penumpang berteriak karena khawatir terjadi ledakan akibat pesawat yang jatuh," tutur Khadafi dengan wajah masih "shock".

Tidak sampai di situ, kepanikan para penumpang semakin menjadi-jadi ketika setelah pesawat jatuh, seluruh aliran listrik di pesawat mati. Hal itu mengakibatkan pesawat menjadi gelap dan pengap karena lebih dari 15 menit penumpang belum diperbolehkan turun oleh awak pesawat.

Sementara itu, Zulfadli, penumpang Sriwijaya lainnya mengatakan, hampir 30 menit seluruh penumpang berada di dalam dan akhirnya diminta untuk turun dari pintu depan dan belakang pesawat yang tergelincir itu.

(pso-171)

Pewarta:

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012